[caption caption="alsayidja.photo"][/caption]Bangku taman di tengah kota Jogja nampak lenggang mendung mengelayut mesra di atasnya, awal April yang aneh aku belum beranjak walau gerimis kecil menetes menimpa badanku, hanya tablet itu yang  kau harap bisa membuatku terhibur, dalam tablet itu.
"mas aku meninggalkan video ini hanya untukmu"Â
Aku melihat dia aku sungguh terpesona dengan mata sayunya dan jilbab biru yang sering dipakainya
"mas aku juga meningglkan pesan ini hanya untukmu, seharusnya kamu bisa membaca pagi ini dan bertemu denganmu dan seharusnya aku kau kecup keningku dan bibir ini, mas"
Tablet itu aku pandangi di tengah bunga-bunga yang bergoyang diterpa angin pagi ini
"mas aku harap kamu tidak usah sedih aku secepatnya kembali kok, pamitku bukan untuk selamanya"
Aku membaca lagi, dan coba kulihat senyum manisnya di video yang kamu tinggal di laman medssomu ini
"lihat aku mas aku habis mandi segar kan? aku maunya pakai Parfum pemberianmu ini, sungguh membuatku terkenang padamu, mas, kamu kok diam seminggu ini, aku tahu kamu sibuk bekerja ya? aku hanya ingin kita bersama lagi di bangku taman dengan bunga-bunga yang semerbak wanginya itu" mas aku tahu gundah hatimu dan akmu belum memutuskan kan?.
Gambar video itu menyorot Parfum dan dan lap di asudah berganti banju dengan jilbab biru warna kesayangannya
"jangan berpikir yang lain mas aku mau tahu jauh kan tempatku dari Jogja, Â makanya aku naik penerbangan pertama ini mas, lihat nieh tiketnya aku foto dan ini mas oleh-oleh untukmu mas"
aku masih melihat video yang di kirim pagi sebelum berangkat ke Jogja dan aku hanya diam diantara waktu yang mengapa detik gembar ini menjadi titik-titik kealabu aku tidak kuasa lagi menahanya sedih!