Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rona lebaran

26 Juni 2017   15:13 Diperbarui: 26 Juni 2017   15:32 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seulas senyum mengembang jabat tangan saling lihatkan muka pasrah dan hilangkan dendam

"Maafkan semua kesalahanku mas" sang istri sambil memyeka bulir air mata di pipinya

"Sama-sama dik" kata sang suami

Bergulir anak kepada orang tuanya dan cucu kepada eyang kakek dan nenek mereka inikah perjuangan batin dan iklhaskan hati untuk lajukan langkah menuju asa kedepan.

"Mbok dapat amplop banyak" si bungsu masuk memberikan amplop pada simboknya.

"Ya nduk" jawab simboknya.

"Coba tiap hari begini mbok"

"Syukurlah kita dapat jangan tamak nduk"

Bukan memgapa anak kecil ini belajar "cari uang" diantara macetnya mobil antri mudik.

"Bapak mbok kemana?"

"Bapak kerja tempat biasa"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun