Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kabut Cinta, Merahnya hati #1, Datang & Temui Aku (3)

4 Januari 2015   04:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:52 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ringkasan episode 2: aku dan ani bagai dua dunia yang berbeda, langit dan bumi, semua hanya kenyataan klise yang tidak bisa ditutup-tutpi oleh kami berdua sejak lost terakhir kuliah kami diwisuda 2011 dia pergi dengan rasa bangga membuat bangga kedua orang tuanya, dan dijodohkan oleh saduara bapak ibuny denga seorang tentara, kami ngobrol diburjo tempat kami bertemu pertama kali, klise haruskah cinta memiliki?

Episode 3: "apa kamu tanya tentang ummi siti dan ummi yanti, semoga Allah swt membahagiakan mereka" kataku pelan, "mengapa mas begitu?, maaf bila membuka masa lalu mas" sendu tetapi benar mereka berdua pernah mampir dihatiku dan anik yang ku kejar, ternyata ceritanya lain, "mas marah ya? aku tergagap "eh tidak, ora, aku tanya mas tentaramu kemana?, dia diam dan diam aku mau jawaban dia yang juju,"kabur, dibawa angin", katanya tanpa beban "mengapa? tanyaku, " tiba-tiba raut mukanya sendu dan sedih,"sebenarnya aku tidak suka sama dia mas, tetapi keluarga memaksa dan ..tiba-tiba ketika aku mau mencintainya...dia" anik tidak melanjutkan pembicaraannya,"pernah dengar operasi militer di papua mencari OPM? dia tanya padaku," ya ditelevisi aku pernah liat dan baca di internet, aku berlagak akademisi ndeso dihadapnya dan" dia gugur mas, waktu aku mulai mencintainya, mengapa tanya dia mas? dia balik tanya padaku, " aku masih hutang padanya...ehm,,,,jadi kamu sudah janda? aku bertanya "belum mas emangnya sama seperti ummimu itu yanti maryanti? , terus terang baru prose tunangan kami dipisahkan, aku sebenarnya mulai mencintai dia mas, katanya sedikit tercekat ditenggorokan"wah kesempata, aku membatin lirih" ada apa mas kok diam juga" aku berkilah"ummi maryanti aku pernah kenal dia, belajar ngaji, anaknya tiga dan kau senang denga ustadz itu, tetapi bedalangit dan bumi, anaknya yang sma tidak suka padaku, aku diam dia diam diwarung burjo, seperti waktu kita ketemu waktu mulai kuliah ditahun 2007 tujuh tahun yang lalu, "seperti baru kemarin aku bertemu dneganmu mas" dia lirih membisikan ditelingaku, "aku mau membalikan jam mas, dia berkat lirih..kepadaku aku hanya diam burjo itu masih panas dan aku baru tahu dia belum melahap semua burjo ketan ireng itu di mangkoknya, "mas aku teringat kan masa dulu kita bertemu disini? dia bertanya lagi padaku"aku sudah lupa...aku berkata singkat dia diam dan diam di dekatku sementara canda tawa pengunjung burjo semakin banyak dan kentara sore itu..

bersambung...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun