tv stasiun lokal asli Jogja akan muncul jadi gigit jari saya yang hamapir tiga bukan saya memakai STB agak kecewa juga kok iso wong  kene Jogja kok stasiun yang di tayangkan masih di dominasi stasiun Jakarta bahkan ada anak-anak satsiun Jakarta yang membuat saya kaget ternyata banyak tv yang muncul adalah tayangan dari luar Jogja bahkan ada yang dari Sumatera.
Beberapa teman yang membeli STB dan yakin akan banyakSaya menyambut baik  era digital ini namun nampaknya slot tv digital sudah terbeli dan di kangkangi stasiun tv dari Jakarta adlah bukan hisapan Jempol lagi, bahkan ternyata welcome ini maaf mux dari tv pemerintah banyak yang menyeqwa adalah stasiun tv  luar daerah dan tv asli Jogja bisa di hitung dengan jari dan yang lebih  gigit jari lagi adalah tv komunitas yang tidak akan sanggup untuk sekedar sewa sebulan mux walau dengan discount yang besar itu, sungguh sayang.
"nggo nonton video bagi tayang di internet lebih banyak siarannya" celetuk temanku sekantor, sebab mereka berharap banyak seperti tanyangan tv pemerintah satsiun daerah TVRI Jogja pada stasiun tv lokal seperti mengharap pepesan kosong, kita disini maaf banyak SDM dan banbyak studio dan tempat untuk buat konten namun aturan dan juga modal ( sponsor) tampaknya jadi kendala utama benara adanya( ini yang terisirat dan analisa saya ) bukan tersurat lho!
SDM yang banyak dan menumpuk di Jogja belum di optimalkan apalagi kita juga punya studio yang bagus di Gamplong nampaknya gairah tv diera digital ini masih adem ayem karena sekali lagi  modal yang belum pasti mereka dapatkan dari pemilik modal dan pemlik jaringan tv  tersebut.
Melihat dan membandingkan tayangan tv lokal dan stasiun lokal swasta dari tv swasta nasional harus besar hati karena sebuah tayangan lokal branding yang mereka tayangan masih minim, apalagi bila di Jogja tidak ada satasiun daerahnya, tetapi masih banyak kok stasiun tv nasional yang bisa menampilkan tayangan dan konten yang di buatnya ansich tayangan kelokalan.
Hanya mereka menayangkannya pada saat pagi hari bahkan setlah subuh dan ini membuat semua yang ingin buru-buru kerja kelewatan tayangan-tayangan bagus yang mereka buat. Hanya saya bersyukur tayangan adzan magrib sudah mulai  mereka tayangkan setiap menjelang maghrib dan ini sungguh tayangan lokal yang bisa jadi kita tunggu kelak bila bulan ramadan tiba.
Saya tidak bermaksud menyamakan tayangan tv  swasta nasional dengan tayangan tv lokal di era digital ini namun kreatifitas mereka saya acungi jempol dengan  keterbatasan ( modal) dan sarpras mereka bisa membuat konten bagus demi mempertahankan tayangan yange mereka  maaf ulang-ulang demi memenuhi permintaan  prosenatse lokal konten  sesuai aturan KPID  Jogja ini adlah sebiah kiat tersendiri  yang mereka buat karena terbatasnya modal ( uang bisa dimengerti) kalau SDM disini melimpah  lho!
Saya menulis sebagai pemirsa dan penikmat tayangan lokal dan ini saya prehatin kok bisa ya  ceruk dan mux lokal ini akhirnya hampir 60 % terbeli oleh tv  yang sudah besar dan penuh modal dari Jakarta pusat dan ini sungguh bisnis luar biasa  yang terjadi dan sungguh luar biasa adanya.
Bisa jadi penilaian saya ini salah sebab kami sekeluarga hanya berharap tayangan yang lebih mutu dan membumi di Jogja dan bukan ke Jakarta-jakartanan dan sungguh saya tetap berbaik sangka mungkin mereka baru membenahi program tayangan mereka " seperti mendapat durian runtuh" ketika channel digital ini bisa menayangkan stasiun tv lokal dan ini gegap  dan gagap tampaknya masih terasa dan inilkah yang menyebakan tayang conten mereka  belum menarik kami penonton yang sudah keroyo-royo beli STB demi lihat konten yang men Jogja dan beda dengan tv hiburan nasional masih menunggu waktu nampaknya dengan ekstra sabar tentunya!
#menunggu sabar