Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Poya Motiq Poya Hoho: (03) Elegi Jogja Miskin

24 Januari 2023   12:03 Diperbarui: 24 Januari 2023   12:26 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh sebenarnya saya tidak mau menulis ini namun data BPS itu semakin mematik hati nurani saya.

Terutama  sebab data BPS di counter juga dengan data index kebahagiaan dan ini rancunya kok iso.

Sebuah lingkaran kebahagiaan semu, dan juga bisa jadi pejabat di sini macam macan kertas dengan milyaran rupiah anggaran desa kok masih banyak yang "kere" istilah lain dari kemiskinan absolut di tiga kabupaten selatan Jogja.

Semoga kita bukan balungan kere (lagu) dan ojo dibandimg-bandingke daerah lain benar adanya. 

Jogja setidaknya tinggi indek kebahagiaanya se Indonesia namun pameo mangan ora mangan waton kumpul sudah saatnya di reduksi

Soal data BPS kita harus makluk iti realira di lapangan juga di pinggir-pinggir kota kabupaten yang lahannya semakin sempit karena kalah dengan bisnis perumahan banyak buruh tani, petani nganggur bahkan penjual rumputpun juga masih bertahan dengan ke kereannya untuk sambung hidup mereka sendiri.

Para tukang batu, buruh lepas, asongam tidak peduli dari data BPS tersebut. Sebab yang mereka cari itu sesuap nasi bukan sebuah data!

Lalu kemana orang pintar, akademisi san mahasiswa militan pro rakyat itu kok pada diam dengan kekerean Jogja ini?

Coba kita rubah memtal miskin dan kekerean dijogja ini mulai dari diri kita dulu .

Poya motiq poya ho ho

Tidak punya duit tidak apa-apa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun