Dharmawangsa mantu sebuah epilog
Prabu Dharmawangsa mantu
Ketika bumi ganjang ganjing banyak gempa disana sini.Â
Semua tercekam dalam seramnya nasib banyak tragedi yang muncul. Ketika sang prabu Dharmawangsa mantu untuk putranya.
 Bukan prabu sembarang prabu namun penguasa ke tujuh Nusantara ini benar-benar sedang menikmati masa surutnya ketika kekuasaanya tinggal menghitung hari. Ini bukan perpindahan negeri Kahuripan ke Jenggala dan Daha namun ide perpindahan ibu kota itu sudah nyata didepan mata.
 Ketika sang prabu Dharmawangsa mantu untuk putranya. Bukan prabu sembarang prabu namun penguasa ke tujuh Nusantara ini benar-benar sedang menikmati masa surutnya ketika kekuasaanya tinggal menghitung hari.Â
Ini bukan perpindahan negeri Kahuripan ke Jenggala dan Daha namun ide perpindahan ibu kota itu sudah nyata didepan mata.
Semua sudah tahu new Prabu Dharmawangsa penguasa Nusantara ini sedang menunggu untuk kepertapaannya menuju asal usulnya kelak jadi orang biasa lagi walau pernah jadi "ratu" dan penguasa yang diusung kaum banteng ini akan kembali lagi jadi rakyat biasa seperi tahun 2024 yang simbolnya adalah 8 alias kelanggengan urip.
 Episode manis mantu anak bungsunya adalah sebuah upaya inilah aku yang bisa satukan Jogja dan Solo dalam simbol perkawinan persatuan kerajaan Mataram dengam simbol putranya Solo dan putri asli Jogja.
Inilah yang diharapkan akhir yang Khusnul qotimah kelak.Dharmawangsa mantu sebuah epilog
Semua jelas tersebar dari mulut ke mulut dan dari media media medsos dan surat kabar dan tv saling berlomba membuat berita tentang sang prabu yang baru mantu.