Belum reda kasus dugaan pembunuham satu keluarga di Kalideres ada kasus serem yang terjadi juga di Magelang.
Namun kasus terseram Scream story pembunuhan Subang satu keluarga ibu dan anak juga kasus seram yang juga belum terkuak sampai sekarang.
Saya sebagai bagian publik infomasi seakan tidak percaya begitu teganya seorang anggota keluarga membunuh keluarga bahkan kedua orang tuanya dan kakak atau adik kandungnya.
Kasus di Jogja ada juga seorang cucu yang habisu kakek kandungnya sebelumnya seorang mahasiswa membunuh kekasihnya dengan sadis di tenggelamkan di laut kidul!
Motif dan imitasi
Seakan sebuah "trend" terjadi bila kita fokus pada tiga kasus di Subang, Kalideres dan Magelang.
Ketiganya ada korban sedarah dan juga ada pelaku masih saudara (kandung) Â namun terkecuali di subang pembunuhnya sampai sekarang belum ter tangkap.
Beda dengan miatery kasus Kalideres juga belum terungkap siapa pembunuhnya namun di kasus Magelang ini pelaku sudah  tertangkap.
Dugaan pembunuhan keluarga seakan menjadi "imitasi" dan  "percontoham' dari kasus pembunuhan sebelumnya.
Saya tidak salahkan media namun blow up kasus ini bisa jadi menjadi pelajaran berharga buat kita.
Namun ternyata bisa jadi inspirasi yang negatif bagi orang-orang jahat. Pameo kejahatan lebih pintar dari pada aparat berwajib masih berlaku.
Namun pembunuhan antar  dan dalam keluarga nampaknya ada yang miss dengan kenyataan sosialisme budaya kita
Sehabis pandemi banyak orang dan keluarga jadi miss komunikasi dengan orang sekitar (contoh peristiwa kalideres)
Semakin rentan ditambah persoalan ekonomi (kasus Magelang) dan kurang sosialisasi cenderung tertutup dengan kegiatan sosial ini nyata sekarang!
Serta terbukanya informasi publik membuat" gaya imitasi" pembunuhan satu keluarga seperti trend dan ini harus diantisipasi para Babinkantimas untuk sadarkan kehidupan sosial dan peran aparat RT serta desa bisa jadi solusi eliminir sebuah kasus yang seram-seram begini.
Pertanyaannya mengapa mereka begitu kejam pada orang tua dan anggota keluarga yang lain?
Pertanyaan yang bisa kita tarik dari berbagai sudut pandang namun politik sosial ekonomilah yang membuat kejam, tidak pernah bergaul dengan tetangga  kiri kanan.
Kurang sosialisasi individualisme dan faktor ekonomi yang membuat para pembunuh ini kejam dari pada pembunuh profesional lainnya.
Namun apa solusinya supaya bisa kita terhindar adalah peran tetangga, sharing dengan saudara, ikut kelompok agama (ngaji) lebih diperkuat hubungan dengan
Sang Khalik itu lebih utama.
Saya bukan ahli hukum namun juga bukan ahli kriminalogi namun saya cukup prehatin akhir tahun ini kok banyak kasus pembunuhan yang ternyata pelakunya adalah anggota keluarga sendiri!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H