Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ramalan Cupu Panjalu 2022 tentang Resesi Dunia

11 Oktober 2022   17:34 Diperbarui: 11 Oktober 2022   17:54 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Siseh Lor Kulon Ono Gambar Wit Gede Tanpa Godong (Sebelah Utara Barat Ada Pohon Tanpa Daun)

7. Siseh Kidul Wetan Ono Gambar Kewan Tikus (Sebelah Selatan Ada Gambar Hewan Tikus)

Inilah nukilan yang ada di kain mori dan gambar yang ada no 6 dan 7 betapa ramalan ini sungguh nyata.

Sinyal resesi global karena wabah corona dan perang di Eropa timur seakan membuat sinyal "dunia gelap" itu semakin ada.

Presiden J sudah wanti-wanti bahwa resesi dunia tahun depan itu ada dan nyata karena sebab langkanya pangan dan energi.

Krisis energi dan pangan sangat nyata karena terbukti negeri-negeri di Eropa sangat khawatir dengan perang di negeri Balkan yang belum usai yang damlaknya kepada pangan, energi dan ekonomi dunia.

Ramalan Cupu panjalu 2022 sangat memperlihatkan jelas no. 6 itu banyak pohon kering (musim kemarau) atau pendapatam dan kebutuhan sehari-hari semakin langka dan mahal(bemsin mahal, solar juga mahal).

Bisa jadi ramalan ini isyaratkan gagal panen dan tidak tumbuhnya tanaman pangan.

Sebab tikus merajalela (no.7) bisa jadi tikus beneran dan juga bisa jadi tikus berdasi (maling dan koruptor)

Namun ini hanya sebuah ramalan tiada arti bisa jadi keadaan sebaliknya makmur serta jayanya nusantara.

Namun resesi ekonomi itu sudah nyata dekati kita saat ini.Sungguh nyata didepan mata kita saat ini dan harus kita sadari sebelum terlambat untuk berubah lebih baik negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun