Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humor

Ngopo Ndadak Mbajak Ganjar?

13 Juni 2022   18:29 Diperbarui: 13 Juni 2022   18:34 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nggo opo ndadak mbajak Ganjar?

Sungguh Pernyataan Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto agar partai lain tidak membajak Ganjar Pranowo.

Buatku biasa saja sebab sebagai partai yang sudah menang dua kali berturut-turut ada suatu kekwatiran tersendiri.

Ganjar Pranawo memang sealumni UGM sentris dan kok ya kebetulan dikabinet sekarang hampir 10 % ya alumni. 

Sehingga salah satu ketum partai PPP meminta jangan ada lagi capres dari intiusi ini.

Bukti bahwa angin perubahan harus ada 2024 kelak. Niat untuk majukan ketum partai Banteng terkendala "nilai jual" dan taktik bahwa yang di "kuyo-kuyo Partai" dan tidak didukung biasanya malah leading dengan dukungan partai lawan atau sebaliknya "ambyar"tidak jadi apa-apa

Sudah saatnya politik dua kaki mak Banteng diakhiri cukup Joko dan Prabowo jadi korban politik "dingklik" ini.

Semua orang sudah maklum adanya ini adalah saat surut partai banteng belajarlah kepada Golongan karya yang akhirnya runtuh karena "rimbun" kesombongan pengurusnya.

"Ngo ngopo ndadak mbajak Ganjar?"(untuk apa bajak ganjar..?)

Saiki jempol sik nentukan sopo sik arep dipilih ...presidene 2024?)

(Jempol yang tentukan presiden 2024  kelak)

#sayyidj

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun