Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humor

Drama di Balik Minyak Goreng

11 Juni 2022   14:09 Diperbarui: 11 Juni 2022   14:24 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pemerintah melarang ekspor minyak goreng sampai batas waktu yang tidak ditentukan" kata presiden Jokowi ketika mengumkan pembekuan ekspor Migor keluar negeri.

Sungguh drama kenaikan (ganti harga) dan langkanya minyak goreng seakan menjadi mimpi buruk penjual gorengan dan ibu-ibu penyuka camilan

"Bakwanya dengan ukuran lebih kecil harganya sama, alasannya klise minyak goreng langka",

Sungguh orang bisa maklum pemilik lahan sawit juga pemilik pabrik migor tidak mau rugi juga.

Namun rakyat  lah yang kesulitan mendapatkan minyak goreng yang kata satgas dikuasai "mafia",minyak gorwng dan jelas tidak nyangka setelah di opwrasi ternyata banyak "pengusaha hitam" dan keterlibatan pejabat kementerian perdagangan yang mau sogokan para mafia.

Sungguh tidak habis pikir wong m pembuat minyak krengseng dari kelapa saja tidak minta subsidi. Ini kok oranf kaya dicabut subsidinya mainnya dijual keluar negeri biar laba banyak.

Inilah kisah drama dibalik mahal dan langkanya minyak goreng kala itu.

#sayyidja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun