Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apel Ukraina (02) Aku, ayah, Kakak dan Mamaku

5 Maret 2022   12:40 Diperbarui: 6 Maret 2022   12:38 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kereta itu pelan menyusuri jalan keluar dari ibukota Kiev untuk ke arah Polandia. Aku melihat sebagian sisi negeriku dari balik jendela kereta api semua terpampang sisi kehancuran.

"Perang buatku adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang tidak bisa aku lupakan selama ego para penguasa masih dikedepankan tanpa menimbang nyawa dan benda di korbankan"

Bukan lewat layar Hp atau laptop tetapi nyata mata ini merekam dan tangan ini gemetar di sedikit sesaknya  kereta api malam ini.

"Kita sedikit terburu nak"kata mama padaku.

"Ini perang mama?" Tanyaku padanya

"Apa tahu kamu tentang perang sayang?" Kata mama sedikit hibur hatiku.

Seminggu sudah berlalu di pengungsian serasa semua waktu mencekam bangun tidur dengan rasa cemas akan masa depan tanpa akhir.

#sayyidj

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun