Sayyid
Sudut jogja jadi saksi bisu setelah hujan seharian, tulang-tulang terasa linu, maklum buruh harian lepas. Bila tidak kerja upah melayang seperti asap rokok dan menyampah bagai bekas kopi di gelasmu.
"Mas romantismu kok hilang"keluhmu padaku
"Sepertinya belum.."jawabku lugas
"Apa harus terus begini?"pertanyaan yang tidak bisa aku jawab spontan karena berartinya dirimu padaku.
Sebenarnya aku sudah muak untuk bertemu hanya lewat Hpmu, apa lagi lewat medsos rasanya privacy ini sudah hilang sejak aku bertemu denganmu saat itu.
"Omong kosong apa?"tanyamu padaku
"Ini real, nyata sayang"jawabku seketika itu.
"Alasan Hp ketinggalan di kamar"cecar mu seperti intel saja.
"Sekarang tanpa Hp dunia bisa runtuh"itulah jawaban mengapa aku akhirnya beli juga kotak tanpa privacy itu di kantong celanaku.