Sungguh tak terasa sudah 13 tahun kompasiana seakan baru kemarin,, saya terlanjur ambyur sekiraa september 2014. Sungguh  momemtum yang tepat saat saya unles bingung mau nyalurkan hobby nulis saya.Â
Sungguh menulis disini harus berjuang apa adanya. Memang ada yang punya niat untuk nabung tulisan saja ada yang niat untuk biar terkenal dan juga niat belajar saja dan sekarang ada niat untuk golek duit melalui Pv dan biasa saja buatku semua syah adanya.
Kata orang angka 13 adalah "sial" Â tetapi menurut saya malah sebagai batu loncatan untuk beruntung bisa beda satu orang dengan yang lain analisanya.
13 tahun Kompasiana sungguh perjuangan "perpustakaan "literasi digital sudah ribuan tulisan dan kata di tulis "di pabrik kata-kata" ini tanpa melihat siapa dan apa yang ditulisnya adalah nyata dari puisi mahasiswa sampai novel berat juga ada, serta dari orang tidak sekolahan sampai doktor dan profesor.
Tiga belas tahun bukan waktu yang singkat karenanyalah  mari kita syukuri blog keroyokan ini tetap bisa independent tanpa terdekte oleh pihak manapun.Â
Juga bisa bebaskan untuk memilih tidak milih topik tertentu karena berhubungan juga dengan idealisme, penyuaraan hati nurani dan kepekaan sosial , budaya kita atas situasi kekinian ditemgah masyarakat umum.
Mari gunakan kesempatan menulis ini untuk membuat pintar, dan kritis terhadap masalah ditengah masyarakat kekinian.Â
Jangan dilupakan mohon tingkatkan kepedulian demi majunya sastra daerah serta literasi yang todak Jakarta sentris, sedikit buka ruang bagi penulis daerah juga sekali lagi menambah "amunisi"kompasiana dalam menjarimg penulis (sastrawan), kritikus, dan politikus untuk bisa suarakan kebenaran rakyat apa adanya.
Selamat ulang tahun ke 13 Â kompasiana
Sayyid jumianto