Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadis Montok Penjual Susu

12 Oktober 2021   07:49 Diperbarui: 12 Oktober 2021   08:43 1917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadis montok penjual susu

Sayyid jumiantoSemua bukan takdir atau ketetapannya akupun tidak tahu, pandemi ini benar-benar buat nyata keadaan.


"Keadaan mas, dulu selallu wangi dampingi bos wangi dan selalu dijemput mobil perusahaan" katanya ketika aku menjumpainya untuk sekedar beli susu murni langsung dimasak di depan pembelinya. 

Entah daya tarik apa tetapi sekali lagi pandemi covid 19 ini membuat semua orang jadi kreatif, termasuk mba Mona yang tidak menjual susunya dipinggir jalan pertigaan arah masuk kampung kami.

Semua senang karena sumeh dan melayani pembeli susunya dengan senyum dan sopan santunnya. 

Entah pelet apa ternyata warung yang dulu untuk sembako itu kini disulapnya bersih untuk jualan susu kata orang begjo ora ketulungane Gusti. 

"Mba dulu yang sekretatis bos M di dealer mobil yang terkenal di Jogja itu kan?" Setiap orang tahu karena putih dan body mulus putih serta montoknya tidak pernah dilupakan oleh para lelaki.

 "Bangkrut mas, dealernya sudah tutup" jawabnya sambil tersipu malu.

Warung susu murni itu semakin ramai sehingga mengundang kerumunan walau sudah tertera "beli langsung pulang" didalam warung itu ternyata banyak pemuda dan bapak muda juga yang sudah udzurpun ingin berlama-lama diwarung susu murni itu.

 Bahkan sekarang sudah banyak kendaraan sehingga para pemudapun ikut nimbrung kelola  parkir didepan warung tersebut

"Beli bawa pulang tetep aku cemburu nok"kata yu parmi pada istriku. "Hanya susu to bude?" Balik Tanya  padanya. "Yang jual itu sexy, montok dan mulus lho dik, pakdhemu itu selalu beli dan nongkrong di warung susu "kata bude dipenuhi rasa cemburu dan panas hatinya juga perasaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun