Mengenang Harmoko orang kepercayaan Soeharto" yang berkhianat" demi reformasi
 "Keputusan kontroversial menyuruh Soeharto mundur adalah keputusan yang berat saat itu tetapi sejarah telah mencatat keberanianmu untuk ucapkan itu dan semua adalah sesuai takdirNya."
Sayyid jumianto
Sugeng tindak bung Harmoko,
Sungguh inilah sosok yang berjuang dari nol dari seorang jurnalis wartawan kecil menjadi seorang yang besar dan juga sebagai orang kepercayaan yang pernah Soeharto angkat sebagai ketua umum Golkar.
 Sebagai tangan kanan Soeharto yang selalu yes man dan tahu abang, ijo, biru pemerintahan orde baru saat itu. Orang menyebutnya Harmoko, sebagai hari-hari omong kosong.Â
Karena sebagai kepanjangan tangan rezim saat itu. Walau saya tahu hatimu dan jiwamu tetap idealis sebagai sosok jurnalis.Â
Tindakanmu hanyalah sebagai kepanjangan Soeharto, sehingga ketika kamu tasbihkan angkat lagi Jendral besar Soeharto tahun 1997 kelihatan betapa prinsip itu tidak ada saat itu karena tugasmu sebagai ketua DPR/MPR membuat buta suara rakyat dihatimu.
Saya menulis apa adanya, kesadaranmu itu ketika tahu rumahmu di Solo dibakar oleh amuk massa menuntut lengser Soeharto, kesadaran yang hampir terlambat, karena suara rakyat tak terwakili di dirimu saat itu.
Bukan dendam tetapi realita itu saya tulis agar tidak ada orang yang sangsikan perjuanganmu yang berakhirbdi ujung orba. Karena sekali lagi tidak mendengar suara rakyat kala itu.
Kita bisa belajar pada sosok bung Harmoko yang meniti karier dari nol besar sampai jadi orang kepercayaan setingkat Soeharto adalah buah perjuangan yang nyata, kita bisa belajar dari semua ini tentang kecerdasan dan wawasan yang lampau jaman dan juga tegasnya tegakkan aturan pemerintah.