Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak Pantai (14) Niat Baik

31 Mei 2021   18:12 Diperbarui: 31 Mei 2021   18:47 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uang

Bisa buat sok kuasa
Laksana yang punya pantai
Semua dihitung
Tak kecuali butir pasirnya
Juga ikan-ikan didalamnya

Anak pantai (14)

Sayyid jumianto

Mesin tua yang penuh kenangan, dulu, ya dulu dipasang untuk kesejahteraan para nelayan untuk menyimpan hasil tangkapan nelayan kakak tahu benerapa pejabat negeri ini pernah datang diperesmiaannya kala itu kakak masih SMP aku SD disana ada panggungnya juga malamnya ada pentas campur sari dan ujungnya wayang kulit dengan dalang terkenal.

Semua orang optomis dengan bangunan lemari es raksasa itu dan semua apa adanya sampai semua orang mengeluh dan terpaksa tidak memakai lagi gudang ikam ini karena mesinnya rusak dan pendinginnya tidak optimal. 

Kalak sedikit tersenyum kecut ketika tahu kerusakaan mesin itu tidak sepele karena butuh onderdil baru dan itu harus dibuat karena mesin lama onderdilnya tidak ada di pasar sekarang.

'Nek " niat diperbaiki saja nanti bapak telepon pakdhe yang punya usaha mesin bubut lhe" kata bapak sore itu ketika selepas maghrib kami bertemu, ada sinar cerah dari ibu dan bapak karena ini mereka sedang "gajian" . "Wes lhe thole, mesin es itu dulu buat ramai semua orang" kata simbok pada kami."ramai apa pak?" ,tanya kakak pada bapak.

 "Juragan brengos yang punya kapal besar merasa disaimgi dan tidak pernah mau dihidupkan lagi" kata bapak pada kami. 'Hati-hati, orang itu banyak centengnya" kata simbok sedikit khawatirnya pada kakak. 

Bapak diam dan sedikit tidak enak dengan kenyataan hanya dia dulu yang disegani juragan itu ketika itu bapak berhasil mencegah pembakaran gudang ikan itu.

 Tak seperti dulu bapak sekarang hanya orang biasa saja itulah yang buat bapak sedikit gelisah dengan tindakan kakak. ",apa yang terbaik lakukan dengan baik"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun