Anak-anak pembungkus sandal di Masjid
Sayyid jumianto
Kisah ini aku tulis sebuah kisah nyata yang aku alami sendiri tepatnya medio 2018 aku sedang tugas sekolahan.
Rombongan guru-guru SLB dari Jogja yang terpilih dari sekitar 76 salah satunya saya kami  dari sekolahan berangkat dengan berbagai moda kendaraan, bis, Kereta Api, pesawat terbang dan juga kendaraan pribadi.
Seluruh guru perwakilan seluruh republik ini berangkat atas undangan dikpora pusat dan semua satu demi menyatukan visi majukan pendidikan di negeri ini.
Satu tujuan bertempat di hotel M Jakarta selatan kalau yang naik pesawat dari halim perdana kusuma hanya setengah jam bila macet dan seperampat jam bila lenggang dengan taksi tembak satu mobil bisa lima sampai delapan orang.
Hotel yang luas menghadap barat disampingnya ada jembatan penyeberangan sekitar seratusan meter selatannya ada masjid bernuansa betawi dan tingkat masjid M namanya.
Jumatan yang berkesan
Aku, pak Agung dan pak Basuki adalah tiga orang yang kebetulan bisa menjadi utusan tempat pengayakan kurikulum ini. Aku sejatinya belum pernah ke ibu kota Jakarta tidak sombong karena kalau ke Bandung sudah dua kali ke sana. Niat untuk tambah pengalaman itu nyata adanya!
"Kita jumatan dimana?"?tanya pak Agung padaku " mboten ngertos, tidak tahu pak, coba tanya pak Bas" kataku padanya. ",tenang bos" canda pak Bas padaku."dekat hotel ada masjid ini info dari resepsionis yang cantik itu"jelas pak Bas buat kami tersenyum simpul.
Benar adanya masjidnya sederhana tepatnya bangunanya bertingkat dan semua harus maklum bila sedikit riuh adanya.