Sayyid jumianto
Semua orang bertanya hari bumi 22 april 2021 ini tidak seperti tahun lalu sebelum corona senyapkan semua asa di bumi ini.
Waktu telah membuktikan bumi sedang sakit semakin hari semakin parah. Karena kerusakan alam dan limbah tidak mudah teruarai, bumi sedang alami resah yang berkepanjangan sudah hampir setahun ini pandemi corona masih mewabah, bukti bahwa bumi sedang sakit benar adanya. Sementara bantak orang ekploitasi hutan sembarang, gali tambang semakin merusak alam dan keruk laut  terkendali sementara sampah tak teekendalikan. Memang "bumi kedua Mars"?sedang dijajaki oleh para ilmuan tetapi kita harus belajar juga bahwa bumi kedua Mars ini adalah gambaran nyata kelak bila kita tidak bisa kendalikan alam kita sebagai "alien" bisa jadi musnah dibumi ini bukan oleh mahluk raksasa atau alien menyerbu bumi tetapi lihatlah sekarang.
Virus corona harus sadarkan kita
Belum terlambat kita harus sadari peringatan hari bumi tidak sekedar slogan atau mematikan lampu yang kita butuhkan adalah action dimulai dari kita untuk sadar mencintai bumi ini.
Sadar karena virus corona benar-benar melumpuhkan semua sendi kehidupan dibumi terutama umat manusia semua ini juga karena ulah kita umat manusia yang tidak beritikad baik terhadap kelangsungan hidup dan kehidupan di muka bumi ini. Serius pandemi corona bisa jadi karena semua keserakahan kita mengelola, memanfaatkan dan menghancurkan bumi tanpa kita sadari.
Apakah kelak harus wariskan anak cucu kita bumi yang penuh penyakit dan lingkungan yang buruk sementara kita masih kelimpungan tangani virus yang jelas mematikan umat manusia tanpa menafikkan fakta vaksin sudah ada tetapi tatanan kehidupan baru dan prokes yang optimal harus ditegakan melalui kesadaran diri kita!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H