Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menakar Parpol Berbasis Keluarga Hadapi Pemilu 2024

27 Maret 2021   12:38 Diperbarui: 27 Maret 2021   13:00 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai berbasis keluarga akan tetap eksiskah tahun 2024 kelak dibandingkan dengan partai profesional?

Sebuah pertanyasan setelah saya membaca sebuah chanel portal berita CNN yang memberitakan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri yang menyatakan siap regenerasi kepemimpinan di partainya. 

Studi kasus nampaknya banyak partai yang dulu dikelola "keluarga" sangat eksis dan dapat diperhitungkan langkahnya seperti Golkar dengan trah Cendana, PAN dengan trah Amien raisnya, PPP dan PKB juga salah satu contoh partai berbasis keluarga tak lepas daripada PDIP adalah sebuah realita yang sekarang baru gonjang ganjing adalah partai Demokrat yang didalamnya ada trah SBY.

Saya tidak akan membahas secara khusus sebuah partai yang penuh Kroni yang mana akan saya sandingkan dengan partai profesional seperti PKS, PSI, Gerinda  tetapi berkaca pada kasus di partai Demokrat nampaknya kita harus pandai untuk kedepan memilih partai yang profesional tanpa beban masa lalu dan trak record baik pengurusnya akan sulit bila kita hanya berpikiran sempit "memilih yang menang"

Realita bukan saja sebuah partai  yang berbasis keluarga partai profesionalpun bisa goncang bila ada miss di kepemgurusannya dan terjadi caos karena pemimpinya dinilait idak adil

Sebuah realita kekinian setelah nanti kepemimpinan era presiden J  ini berakhir akan semakin intensnya perebutan tampuk kepemimpinan baik didalam partai maupun diluar partai. 

Banyak trik dan intrik di dalam tubuh partai yang mempermasalahkan faktor 2 D  yakni dana dan kedekatan dengan pemimpin saat ini.

Eksis tidaknya partai berbasis keluarga sudah tampak di beberapa legitimasi KKN baru yang nyata telah dijalan penguasa saat ini bukan rahasia umum lagi maka faktor dekat yakni kedekatan dengan istana bisa jadi untuk melanggengkan ambisi politiknya dengan cara batil menyudahi parpol berpengaruh di kelola secara basic keluarga dipecah untuk ambisinya salah satu orang dekat istana inilah yang buat suram parpol berbasis keluarga.

#analisis kekinian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun