Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

#JanganMudikDulu demi Sehatnya Keluarga di Rumah

21 Mei 2020   06:20 Diperbarui: 21 Mei 2020   06:15 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Jangan mudik dulu demi sehatnya keluarga di rumah

:Alsayyid jumianto

#JanganMudikDulu

Mudik dari kata mulih sidik -Jawa ,( pulang duluan) sangat polpuler karena setiap tahun kita dan entu saja masyarakat di negeri ini ada waktu lebaran yang ditunggu untuk pulang kerumah ngaruhe dan menyapa yang muda kepada yang tua dan juga yang tua menyayang kepada yang muda. Mudik sebuat adat kebudayaan yang merupakan cermin dari pulang anak dari rantau ( Jakarta ) ke daerah Jawa , sumatera  kalimantan dan lain-lainya.

Lebaran tinggal dua hari tentu rasa itu tidak bisa tergambarkan dalam bentuk kata-kata yang banyak kepada yang llos dan sudah  pulang mudik sebelum pandemi sangat membuat iri yang terpaksa tidak bisa mudik karena sebb pandemi virus corona sehingga harus diam, tanpa keluar rumah, dan berdiam menunggu aturan kemudian dan arahan jaga jarak, pakai masker, dan selalu mencuci tangan bila keluar rumah dan tidak keluar rumah demi memutus penyebaran virus ini.

Mudik suatu kebiasaan yang dianggap tidak biasa di tahun ini sebab sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya kita di bebaskan untuk  pulang dengan transportasi sesua kantong kita bahkan pmerintah menyediakan fasilitas mudik gratis inilah mengapa mudik untuk melepas rindu kepada saudara dan orang  tua sungguh obat kangen yang tiada taranya  tidak bisa di gantikan oleh hadiah apapun kangen, senang, gembira, dan bercengkerama dengan sedulur di desa adalah keadaan yang sangat dirindukan oleh kita.

Jangan mudik dulu itulah kebalikan dari anjuran pemerintah tidak seperti tahun-tahun lalu mudik adalah sebuah larangan dan bila membandel bisa kena sanksi dai ringan sampai berat dari disuruh balik lagi sampai penyitaan travel-travel  yang mereka gunakan untuk nekat pulang mudik.

Sungguh jangan mudik dulu ada benarnya disamping menjaga kesehatan diri juga kesehatan keluarga. Jangan mudik dulu adalah slogan yang harus kita yakini kebenarannya kaena penyebaran virus ini begitu mudah terbawa kelaurga kita yang mudik dan menular cepat dan belum ada vaksin maupun obatnya.

Kangen ya kangan tetapi pakailah cara yang elegan untuk mengungkapkan rasa kangen kita dengan teknologi terkini dan yang memudahkan kita  tanpa membuat sulit dan sakit orang lain apalagi kita didaerah yang zona merahmaka sebaiknya kita jangan mudik dulu adalah harus hukumnya wajib.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun