Film Negeri 5 Menara  Man Jadda wajada sadarkanku arti solidaritas itu
Bulan ramadan ini seakan kita d takdirkan di rumah saja bukan saja bekerja dirumah, sekolah juga dirumah termasuk mencari hiburan di kala ramadan ini, aku cobalihat televisi ternyata hanya itu-itus aja programnya dan sangat  membosankan di kala sepi ini aku coba broswing filan yang bernuansa solidaritas dan nuansa ramadan  yang kental maka aku mencari beberapa film yang membuat aku tertarik.
Aku temukan film ini Negeri 5 Menara  Man Jadda wajada sebuah film yang di buat oleh grup Kopas Gramedia tahun 2012 yang merupakan produksi bersama dengan Million Picture yang lagunya theme song saja di buat oleh Yopie widianto semakin buat akau tertarik untuk lihat film ini.
Film yang di produksi  tahun 2012 dengan pemainnya Gazza zubizzzaretha sebagai afif, Ernest Samudera sebagai Said, Billy Sandi seagai Baso, Rizki Ramdani sebagai atang, Aris adnanda Putra sebagai Dulmajid, Jofan lubis sebagai Raja, Eriska Rein sebagai Sarah dan Meirayani Fauziah sebagai Nissa
Film ini seakan tiada habisanya bila kita lihat berulang-ulang tentang kisah  yang diangkat daari novel karya Ahmad Fuadi ini menceritakan kehidupan 6 orang sahabat yang beasal dari 6 daerah dan di pertemukan saat mereka sama-sama meimba ilmu di sebuah pesantren di wilaya Jawa timur.
Penulis skenario Saiman Arist, sutradara Affandi Abdul Rachman lokasi syuting di pondok modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa timur, sumatera barat , Bandung hingga london.
Film ini  menceritakan bagaimana suka duka  kehidupan mereka selama di pesantren dan prestasi yang di raih  6 sekawan ini. Makna sahabat yang berbeda asala suku dan bahasa bisa dipertemukan untuk selalu solid bekerja sama menyelesaikan pendidikan mereka si pesantren walau aral  melintang kenakalan, kealiman serta  rasa sanasib sepenanggungan seakan tidak bisa di hindari dalam belajar di sebuah pesantren.
Rekomendasi film ini ada nilai edukasinya yang buat kita terutama anak-anak sekarang untuk mengetahui proses orang dari nl menajdi "orang" atau belajar itu bukan instan tetapi juga harus berkorban.
Sedih, suka dan duka adalah bumbu dalam hidup ini di samping kegagalan, keberuntungan dan kesuksesan yang kelak akan kita dapat setelah prehatinya perjalanan lika-liku "proses pembelajaran " yang di lupakan generasi sekarang yang cenderung abai dan  bahkan tidak mau tahu sama sekali apa itu "proses keberhasilan " itu.
Samber 2020 Hari 13, Samber THR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H