Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Coblosan

17 April 2019   04:57 Diperbarui: 17 April 2019   05:13 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini tanggal 17 april setelah bising suara knalpot hilang minggu tenang berjalan mulus.
...ayo ke tps nyoblos...
Sepertinya waktu Tak berpengaruh buatku toh aku kerja tanpa ada batas waktunya sehingga lupa hari ini coblosan
"besok nyoblos tos mas?" tanya  teman sekerjaku mba Kenes namanya.
"ya to" jawabku sekenanya, dia berupaya tahu lebih banyak
"yang anu atau inu mas?".tanyanya lagi.
"hmmm....unu aja" dia tertawa lagi aku sedikit kesal apalagi kampanye buatku bosan ini malah tanya-tanya lagi.
"survai sama pilihan hati pakai yang mana mas?" tanya jeng Kenes lagi padaku.
"terserah..." jawabku singkat.
"kalau aku cantik sama mba Ada juga cantik  coba nilai aku secara angka" desaknya padaku.
"kamu 8, sedang ada..." belum selesai aku jawab dia jingkrakan
"delapan mas? horeee..."
"tetapi ada 92...jeng" full dia melongo jadi kaget padaku.
"mas begitu...kok harus 100 gicu" manjanya hilang ganti  cemberut wajahnya ditekuk.
"ha ha mm...makanya jeng jenes aku tidak percaya survai adanya...." belum selesai dua jawab lagi...
"nenurut hati mas cantik Kenes atau Ada?" aku diam dan asal aku jawab
"ya cantik istriku dirumah dung...hi hi" plasss dia pergi dari mukaku.

Tidak suka poling, undian adalah prinsipku yang penting hati yang bicara titik, terserah siapa yang menang atau kalah urusan nanti!

"Pagi ini selamat mencoblos ya "kata istriku disana siapapun yang menang atau kalah tetap santun.
1742019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun