Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Truck Hantu 9, sebuah novel horor

3 Januari 2019   22:32 Diperbarui: 3 Januari 2019   22:35 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.kompasiana.com/alsayidjumianto/5c186d73c112fe5e75270442/truck-hantu-8-sebuah-novel-horor

Truck hantu 9

Apakah kamu pernah merasakan betapa terompet truck besar itu bisa mendirikan bulu kuduk kita apalagi  ketika kita sendirian kala di jalan di lalui oleh hempasan angin tronton berkecepatan tinggi sungguh membuat rasa  jantung seakan copot.

Bukan dendam tetapi inilah nyata betapa sangat berbahanya ketika wahan besar berhendti mendadak dan  kendaraan di belakang dans amping mengerem mendadak brakkkk takbrakan tak terhingga akhirnya kendaraan kecil speda motor, mobil kecil, bahkan sepedapun menjadi korban tiada ampun!

Alasan rem blong adalah nyata, kelaebihan muatan adalah nyata juga tetapi apakah kamu pernah berjumpa dengan truck hantu sendiri di tengah malam yang dingin sementara kamu juga sendiri berkendara di tengah bintang dan rembulan, hanya do'a dan  waspada yang kita  harapkan untuk selematkan diri kita!

"bukan hantu saja yang sebabkan kami takut kalau malam sendiri berkendara " jelas salah satu sopir padaku.

"ada yang lebih hantu?" tanyaku heran

"ada mas bajing loncat, preman dan penguasa kemanan "swasta" di seantero jalanan minta upeti!" jelasanya lagi

"oh hantunya begitu to?" heranku pada meraka masih berjalankan kebiadaban jalanan ini atas nama "keamanan  jalanan" dan premanisme!

"tetapi hantu truck ada benarnya mas" jawabnya pelan

3012018hantutruck9

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun