Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tragedi

14 November 2018   22:10 Diperbarui: 14 November 2018   22:39 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alsayyid jumianto

Air  matanya masih basah pipiny diusap dengan pelan linangan bening sembab masih ada iujung pelupuk mata ini bukan sedih dan kesedihan yang dalam ini menghujam dadanya.

"aku tidak tahu semua harus berlau secepat ini" bisiknya pelan

" sudah Ning jangan sedih " bujuk seorang wanita di sebelahnya.

"bukan masalah tidak sdih mba ini rasa yang dalam dan semakin aku ingin lupakan semua terbayang dan masih tterkenang di hati ini maba' sesenggukannya semakin  menajadi seperti hujanyang tercurah di malam ini bukan rintaik saja tetpi lebat dan membuat suasana dingin seakan menghantar kesedihan seorang wanita atas cintanya.

Semua sudah berlalu

Malam ini

Ada rindu yang tidak bisa terkabulkan

Aku tahu  sayangku

Ini tentang cinta kita berdua 

Yang entah mengapa harus berakhir dengan duka lara ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun