Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

2018, Tahun Pembuktian

11 Januari 2018   16:44 Diperbarui: 11 Januari 2018   16:49 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

2018 tahun pembuktian politik dinasti atau politik media sosial yang berjaya?

Itulah pertanyaan yang membuat aku selalu gelisah tahun yang penuh perjuangan dan pengorbanan juga tahun penuh kegembiraan( kelak yang di maui penguasa negeri ini) adalah tahun politik karena lebih 171 daerah kabupaten kota dan propinsi mengadakan pemilu raya ya "hajatan besar" penentuan sang pemimpin ya pembantu rakyat sebagai sang "penguasa" wilayah dinegeri ini.

awal tahun ini semakin getol sang calon pembantu rakyat di pilih mengkampenyakan dirinya secara terselubung lewat media, tetapi sungguh sangat mengharukan karena putra salah satu mantan presiden tidak mau di jagokan sebagai salah satu calon di timur jawa ini sungguh inikah akhir dari politik dinasti kita?

Karena bukan kebetulan kalau pemerintah sekarang sudah membentuk apa yang dinamakan badan siber nasional inilah tantangan dari apa yang dinamakan pesta demokrasi yang  bermartabat jujur dan anti blac campain adalah harapan nyata di tahun 2018.

Sebab tahun 2018 inilah tapak dan cakar emas kelak menapak tahun mega pemilu tahun 2019 inilah mengapa tahun ini benar-benar krusial.

Tetapi kembali kepertanyaan  di kepala saya  menang manakah tahun ini politik dinasti atau medsos?

Pertanyaan ini sungguh sulit dijawab karena tampaknya sekarang ada batas tipis dalam pertarungan politik dinasti melawan politik medsos ini dan korban politik medsos nampaknya lebih besar dari pada politik dinasti tahun ini ya sejan 17 tahun reformasi negeri ini.

Jangan kaget karena politik dinasti di negeri ini ternyata juga "radikal" mengakar keras dan kuat di beberapa wilayah bahkan sang suami di ganti oleh istrinya ada dan kakak diganti adiknya adalah hala yang semestinya dihindari karena mengingkari apa yang dinakan politik dan cita-cita luhur reformasi 1998 inilah megapa politik dinasti semakin ditinggalkan oleh pemilihnya karena berlajar dari sukses bapaknya jadi presiden tidak bisalah anaknya " turun" juga jadi gubernur atau bupati karena inilah politik dinasti di hindari sekarang ada benarnya.

Prehatin sekarang ternyata kita masuk dalam era politik medsos dan inilah yang saya kuwatirkan karena politi medsos langsung masuk pada ranah pribadi dan inilah  yang membahayakan demokrasi sebenarnya!

Analisa

Politi dinasti dan medsos ternyata sedang menemukan jati dirinya dan ini saling mempengaruhi sebab kemajuan teknologilah yang menyebakan semua harus begini jadinya

Kelak kitalah yang menentukan politik dinasti atau medsos yang menang tahun 2018 ini?

Alsayyidja1112018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun