Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Horor dan Misteri], Bus Hantu

25 September 2016   23:01 Diperbarui: 25 September 2016   23:44 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ya, selamanya”

“kok begitu?”

“ya beginilah kami”

aku heran dengan jawaban kedua yang dia berikan padaku tetapi agaknya aku sudha mau mencium ketidak beresan dari bis ini aku hanya diam tidak mau menebak-nebak apakah dan mengapa, arah duduk didepanku dua kursi tepatnya aku melihat sepasang muda mudi yang agaknya sedang di mabuk asmara dan mereka berdua duduk seakan tidak mau melepaskan satu dengan lainya, sedikit terdengar dari suara sang pemudi.

“nanti ke Malioboro ya mas”

“ya “ jawab sang pemuda di sebelahnya tanpa juga menghiraukan bahwa banyak mata memandang tingkah keduanya.

Aku hanya tetap berharap bis ini tepat watu untuk menghantarku bertemu sang cinta dirumahku nanti. Bis ini baru tetapi ineriornya aku hanya menduga kok seperti keranda jenazah, ah ini hanya pikiranku terbawa capek bekerja tadi, tetapi sayup-sayup agak terdengar suara  aneh yang aku dengar bukan celoteh penumpang tetapi jeritan, rintihan, dan permohonan, bukan gelak tawa penumpang seperti suara jeritan meminta pertolongan, aku hanya menepisnya ini kebanyakan khayal menurut akal sehatku hari ini.

Aku hanya aneh saja bukan lagu yang didengarkan dalam bis ini, sepertinya ayat-ayat kitab suci yang aku dengar, ah ini hanya nasyid tepisku lagi itu lagu-lagu islami yang setiapsaat aku dengarkan di handphoneku. Hanya saja aku jadi sedikit bingung setiap ada bangku kosong ada penumpang yang masuk  ke bis pasti bau wangi aneh bukan bau AC lagi agaknya bau bungan mawar, dan melati juga kamboja, aku belum sadari ada penumpang yang masuk selalu beserta bau wangi yang menusuk hidungku.

“jangan kaget mas mereka akan sampai tujuannya”

“tetapi..”

“nikmati perjalanan ini saja mas kota  J sudah hampir dekat” hibur penumpang disebelah kiriku ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun