Hallo, nama saya Yovan Alvin Rivera biasa dipanggil yovan, saya adalah mahasiswi STP Trisakti yang beruntung mendapatkan beasiswa prestasi tahun 2020 di kampus tercinta Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.Â
Dikesempatan kali ini saya akan membahas mengenai hal unik mengenai kepulauan kei yang berada diprovinsi maluku, kab. maluku tenggara. namun bukan mengenai alam lagi tapi mengenai hasil dari olahan dalam tanah masyarakat kei. sesuai nama judul diatas nama makanan tersebut ialah "embal" .Â
embal merupakan buah dalam tanah yang bentuknya seperti singkong namun bukan singkong, dalam artiannya seperti keluarga dari singkong. namun ukuran embal bisa 4 kali lipat lebih besar dari singkong. didalam embal mengandung racun sianida, ini merupakan hal unik dari olahan tersebut.Â
Dari masih menjadi buah embal masyarakat biasanya mengolah lanjut seperti melakukan beberapa teknik olahan tradisonal yang panjang agar racun tersebut bisa keluar dan dapat dikonsumsi. pada zaman dahulu saat peperangan masyarakat kei tidak mengkonsumsi nasi tetapi lebih keolahan dalam tanah terutama embal sebagai pengganti nasi.Â
keunggulan dari embal dapat menahan rasa lapar jauh lebih lama dari nasi, kandungan dari embal pun lebih baik dan banyak dari pada nasi.
Karena kebiasaan ini masyarakat asli kei jauh mempunyai umur panjang dan kesehatan yang lebih baik jika di bandingkan dari masyarakat kota yang lebih mengkonsumsi nasi. dan makin berjalannya waktu generasi dari masyarakat di kepulauan kei mulai mengembangkan banyak  inovasi dalam olahan embal. contohnya kue embal dengan variasi rasa seperti coklat, strawberry, dan beragam rasa dan juga pisang embal. Â
Dengan olahan embal tersebut membangkitkan banyak umkm daerah setempat sehingga berdampak sekali bagi masyarakat setempat. berembes pula pada tempat wisata setempat yang dimana dari yang tidak terlalu terkenal menjadi banyak dikenal oleh wisatawan luar dan dalam.Â
contohan dari olahan embal tidak hanya menjadi cemilan khas semata dari kepulauan kei, namun bisa menjadi embal bubuhuk. maksud dari embal bubuhuk adalah butiran embal yang disanggarai dengan parutan kelapa gurih yangt disajiikan saat makan bersama keluarga. dengan ini peemrintah mulai memperhatikan kembali embal sebagai harta waris turun temurun dari moyang ke generasi selanjutnya untuk lebih melestarikan dan mengembangkan lebih lanjut lagi.Â
dari banyaknya bentuk dan rasa yang dihasilkan dari embal, buah ini hanya ada dan dibudidayakan di kepualaun kecil ini. kemampuan embal menggantikan nasi membuat banyak wisatawan yang datang menjadi tertarik lebih lanjut untuk menggantikan nasi.Â
sekian dari informasi saya, mohon maaf bila ada hal atau informasi yang kurang pas, saya harap dengan tulisan ini dapat menjadi penambah ilmu bagi tiap yang membaca. sekian dan terimakasih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H