Mohon tunggu...
Alrid Ramadhan
Alrid Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030071 UIN Sunan kalijaga

gabut

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

ADHD: Bukan Sekedar "Anak Bandel"

8 Agustus 2024   22:34 Diperbarui: 8 Agustus 2024   23:01 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.healthnord.com/en-us/education/brillia-for-kids-a-parents-review-for-children-with-adhd/

Bayangkan jika pikiran Anda adalah sebuah televisi dengan 100 saluran yang terus berganti setiap detik. Itulah gambaran sederhana tentang apa yang dirasakan oleh seseorang dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). ADHD bukanlah tentang "anak nakal" atau "kurang disiplin", melainkan sebuah kondisi neurodevelopmental yang kompleks dan sering disalahpahami.

Apa itu ADHD?

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan kesulitan dalam memperhatikan, hiperaktivitas, dan impulsivitas. Kondisi ini dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk di sekolah, rumah, dan hubungan sosial.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak penderita ADHD memiliki aktivitas yang lebih tinggi di area tertentu. Bayangkan otak mereka seperti mesin mobil balap Formula 1 yang dipasang di dalam mobil biasa. Kekuatan luar biasa, namun sulit dikendalikan.

Menariknya, banyak individu dengan ADHD memiliki kelebihan unik:
1. Kreativitas tinggi
2. Kemampuan multitasking yang luar biasa
3. Energi yang seolah tak ada habisnya
4. Pemikiran "out of the box"

Tokoh terkenal seperti Michael Phelps, Will Smith, dan Jim Carrey telah terbuka tentang diagnosis ADHD mereka dan bagaimana mereka mengubah "tantangan" menjadi kekuatan.

https://kabarkibar.id/kenali-gejala-penyebab-serta-pahami-penanganan-adhd-pada-anak/
https://kabarkibar.id/kenali-gejala-penyebab-serta-pahami-penanganan-adhd-pada-anak/
Gejala ADHD

Gejala ADHD umumnya muncul pada masa kanak-kanak dan dapat berlanjut hingga dewasa. Gejala ini dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, dan dapat 

dikelompokkan menjadi tiga kategori utama:

1. Kurang perhatian: Sulit fokus, mudah terganggu, pelupa, kesulitan mengikuti instruksi, dan sering kehilangan barang.

2. Hiperaktivitas: Terlalu banyak bergerak, sulit duduk diam, sering merasa gelisah, dan sering berbicara tanpa berpikir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun