Mohon tunggu...
Alrid Ramadhan
Alrid Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030071 UIN Sunan kalijaga

gabut

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Kata "FOMO" di Era Gen Z

11 Maret 2024   13:59 Diperbarui: 11 Maret 2024   14:06 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: m.tribunnews.com

Generasi Z, yang juga dikenal sebagai Digital Natives, tumbuh dan berkembang di tengah kemajuan teknologi yang pesat. Mereka terbiasa dengan internet, media sosial, dan segala macam informasi yang dapat diakses dengan mudah hanya dengan beberapa ketukan jari. 

Dalam era ini, kata "FOMO" atau "Fear of Missing Out" menjadi semakin populer di kalangan Gen Z. Mari kita kenali lebih dalam tentang apa itu FOMO dan langkah yang harus dilakukan untuk mencegah di era generasi muda saat ini.

Apa itu FOMO?

FOMO adalah perasaan cemas atau kekhawatiran yang muncul ketika seseorang merasa bahwa mereka sedang melewatkan pengalaman atau kegiatan yang menarik yang sedang terjadi di tempat lain. 

Biasanya, FOMO terjadi ketika seseorang melihat postingan di media sosial tentang acara atau kegiatan yang sedang berlangsung dan mereka tidak dapat menghadirinya. Ini bisa berupa pesta, konser, liburan, atau bahkan pertemuan dengan teman-teman. FOMO dapat muncul karena rasa ingin tahu, keinginan untuk terhubung dengan orang lain, atau takut dianggap tidak relevan atau ketinggalan zaman.

sumber gambar: tgrcampaign.com
sumber gambar: tgrcampaign.com

FOMO memiliki dampak yang signifikan pada generasi Z. Beberapa dampak dari FOMO bagi generasi Z meliputi:

1. Rasa Tidak Puas: FOMO dapat menyebabkan generasi Z merasa tidak puas dengan hidup mereka sendiri. Mereka sering membandingkan diri mereka dengan orang lain yang tampaknya memiliki kehidupan yang lebih menarik atau menyenangkan di media sosial. Hal ini dapat mengarah pada perasaan tidak puas dengan apa yang mereka miliki dan mengabaikan kebahagiaan yang ada dalam kehidupan mereka sendiri.

2. Ketergantungan pada Media Sosial: FOMO dapat menyebabkan generasi Z menjadi terlalu tergantung pada media sosial. Mereka sering merasa perlu untuk terus memeriksa dan memperbarui media sosial mereka agar tetap terhubung dengan apa yang sedang terjadi. Hal ini dapat mengganggu produktivitas, kesehatan mental, dan hubungan interpersonal.

3. Pengeluaran yang Tidak Terkontrol: FOMO dapat mendorong generasi Z untuk melakukan pembelian impulsif atau mengikuti tren terbaru demi merasa termasuk atau relevan. Hal ini dapat menyebabkan masalah keuangan dan mengabaikan kebutuhan yang lebih penting.

4. Kesulitan dalam mengambil keputusan: Generasi Z sering kali mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan karena takut akan melewatkan sesuatu yang penting atau menyenangkan.

5. Gangguan pada Kesehatan Mental: FOMO dapat berkontribusi pada peningkatan kecemasan, depresi, dan perasaan kesepian pada generasi Z. Perasaan terus-menerus bahwa mereka melewatkan sesuatu yang penting atau tidak cukup baik dapat merusak kesehatan mental mereka.

Sumber gambar: jaringanprima.co.id
Sumber gambar: jaringanprima.co.id

Namun, penting bagi generasi Z untuk menyadari bahwa FOMO bukanlah sesuatu yang harus mereka rasakan secara terus-menerus. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi FOMO dan menjaga kesehatan mental:

1. Sadari bahwa apa yang terlihat di media sosial tidak selalu mencerminkan kehidupan nyata. Orang seringkali hanya membagikan momen-momen terbaik mereka, sehingga membuat kita merasa seperti kita melewatkan sesuatu yang luar biasa. Jangan membandingkan kehidupanmu dengan apa yang kamu lihat di platform tersebut. Ingatlah bahwa tidak semua pengalaman yang berharga dapat diukur dari apa yang terlihat di media sosial.

2. Fokus pada diri sendiri dan kebutuhanmu. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki preferensi dan minat yang berbeda. Jangan merasa perlu untuk selalu mengikuti apa yang sedang "tren" jika itu tidak sesuai dengan keinginanmu. Setiap individu memiliki perjalanan hidup yang unik dan berbeda, jadi jangan biarkan FOMO menghalangimu dalam meraih impian dan kebahagiaanmu sendiri.

3. Tetap terhubung dengan dunia nyata. Meskipun media sosial dapat menjadi cara yang baik untuk tetap terhubung dengan teman-teman dan dunia luar, jangan lupakan pentingnya interaksi sosial di dunia nyata. Luangkan waktu untuk bertemu langsung dengan teman-teman dan keluarga. Temukan keseimbangan antara hidup online dan offline untuk memastikan kesejahteraanmu secara keseluruhan.

4. Atur waktu penggunaan media sosial. Batasi waktu yang dihabiskan di platform media sosial. Terlalu banyak terpaku pada media sosial dapat meningkatkan perasaan FOMO. Gunakan waktu luangmu untuk melakukan kegiatan yang kamu sukai di dunia nyata.

Sumber gambar: m.tribunnews.com
Sumber gambar: m.tribunnews.com

Mengenal kata FOMO di era Gen Z adalah langkah awal untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini. Penting bagi mereka untuk mengenali perasaan FOMO dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan mental mereka. Dengan kesadaran diri dan pengelolaan waktu yang baik, generasi Z dapat menghadapi era digital ini dengan lebih seimbang dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun