Generasi Z, yang juga dikenal sebagai Digital Natives, tumbuh dan berkembang di tengah kemajuan teknologi yang pesat. Mereka terbiasa dengan internet, media sosial, dan segala macam informasi yang dapat diakses dengan mudah hanya dengan beberapa ketukan jari.Â
Dalam era ini, kata "FOMO" atau "Fear of Missing Out" menjadi semakin populer di kalangan Gen Z. Mari kita kenali lebih dalam tentang apa itu FOMO dan langkah yang harus dilakukan untuk mencegah di era generasi muda saat ini.
Apa itu FOMO?
FOMO adalah perasaan cemas atau kekhawatiran yang muncul ketika seseorang merasa bahwa mereka sedang melewatkan pengalaman atau kegiatan yang menarik yang sedang terjadi di tempat lain.Â
Biasanya, FOMO terjadi ketika seseorang melihat postingan di media sosial tentang acara atau kegiatan yang sedang berlangsung dan mereka tidak dapat menghadirinya. Ini bisa berupa pesta, konser, liburan, atau bahkan pertemuan dengan teman-teman. FOMO dapat muncul karena rasa ingin tahu, keinginan untuk terhubung dengan orang lain, atau takut dianggap tidak relevan atau ketinggalan zaman.
FOMO memiliki dampak yang signifikan pada generasi Z. Beberapa dampak dari FOMO bagi generasi Z meliputi:
1. Rasa Tidak Puas: FOMO dapat menyebabkan generasi Z merasa tidak puas dengan hidup mereka sendiri. Mereka sering membandingkan diri mereka dengan orang lain yang tampaknya memiliki kehidupan yang lebih menarik atau menyenangkan di media sosial. Hal ini dapat mengarah pada perasaan tidak puas dengan apa yang mereka miliki dan mengabaikan kebahagiaan yang ada dalam kehidupan mereka sendiri.
2. Ketergantungan pada Media Sosial: FOMO dapat menyebabkan generasi Z menjadi terlalu tergantung pada media sosial. Mereka sering merasa perlu untuk terus memeriksa dan memperbarui media sosial mereka agar tetap terhubung dengan apa yang sedang terjadi. Hal ini dapat mengganggu produktivitas, kesehatan mental, dan hubungan interpersonal.
3. Pengeluaran yang Tidak Terkontrol: FOMO dapat mendorong generasi Z untuk melakukan pembelian impulsif atau mengikuti tren terbaru demi merasa termasuk atau relevan. Hal ini dapat menyebabkan masalah keuangan dan mengabaikan kebutuhan yang lebih penting.