Mohon tunggu...
Alrid Ramadhan
Alrid Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030071 UIN Sunan kalijaga

gabut

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cerai, Menyelesaikan Masalah?

26 Februari 2024   07:38 Diperbarui: 26 Februari 2024   07:48 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perceraian Dalam Rumah Tangga | sumber gambar: news.detik.com

5. Kurangnya Dukungan Emosional: Ketidakmampuan pasangan untuk memberikan dukungan emosional satu sama lain dalam situasi sulit atau penuh tekanan dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan dalam hubungan.

Rusaknya Hubungan Dalam Rumah Tangga | sumber gambar: hukumonline.com
Rusaknya Hubungan Dalam Rumah Tangga | sumber gambar: hukumonline.com

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa perceraian bukanlah keputusan yang diambil dengan mudah oleh pasangan suami istri. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan untuk bercerai, mulai dari perbedaan yang tidak bisa diselesaikan, perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga perbedaan visi dan nilai dalam rumah tangga. Ketika pasangan sudah tidak lagi mampu menyelesaikan perbedaan mereka, perceraian seringkali menjadi satu-satunya jalan keluar.

Perceraian juga membawa dampak emosional yang dalam bagi pasangan suami istri, terutama jika terdapat anak-anak dalam rumah tangga tersebut. Anak-anak seringkali menjadi korban tersembunyi dari perceraian orang tuanya. Mereka harus menghadapi perubahan besar dalam kehidupan mereka, mulai dari tinggal terpisah dengan salah satu orang tua, hingga menghadapi konflik emosional dan psikologis akibat perceraian.

Selain itu, perceraian juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Pembagian harta gono-gini, dukungan anak, dan perubahan dalam status finansial dapat menjadi sumber stres dan ketidakpastian bagi pasangan yang bercerai. Hal ini juga dapat mempengaruhi stabilitas finansial anak-anak dan kehidupan sehari-hari keluarga yang bercerai.

Di sisi lain, perceraian juga dapat menjadi langkah positif untuk mengakhiri hubungan yang tidak sehat dan memungkinkan individu untuk memulai babak baru dalam kehidupan mereka. Terapi perceraian dan dukungan psikologis juga dapat membantu pasangan yang bercerai untuk menghadapi perubahan ini dengan lebih baik. Selain itu, perceraian juga dapat membuka pintu bagi individu untuk menemukan kebahagiaan dan kedamaian dalam hubungan baru atau kehidupan yang lebih mandiri.

Dalam masyarakat Indonesia, perceraian seringkali dihadapi dengan stigma dan penilaian negatif. Namun, penting untuk memahami bahwa setiap pasangan memiliki alasan dan cerita mereka sendiri dalam memutuskan untuk bercerai. Penting pula bagi masyarakat untuk memberikan dukungan dan empati kepada pasangan yang mengalami perceraian, terutama dalam memberikan perlindungan dan dukungan kepada anak-anak yang terkena dampaknya.

Dengan demikian, perceraian suami istri adalah sebuah peristiwa yang kompleks dan memiliki dampak yang luas dalam kehidupan individu, keluarga, dan masyarakat. Penting untuk memahami dinamika perceraian dengan lebih baik dan memberikan dukungan kepada mereka yang mengalami perubahan ini dalam kehidupan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun