Tak heran lagi jika harga beras terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras di tingkat konsumen meningkat dalam satu tahun terakhir sebesar 18,44%. Selain itu, harga rata-rata nasional beras medium di tingkat eceran naik 15,98% secara tahunan. Dengan demikian, kenaikan harga beras pada tahun 2024 mencapai sekitar 15,98% hingga 18,44%.
Sebelum kita masuk ke intinya, apasih faktor penyebab dari kenaikan harga beras di Indonesia?
Kenaikan harga beras di tahun 2024 disebabkan oleh beberapa faktor yang meliputi:
1. Biaya Produksi Petani yang Meningkat
Menurut Profesor Dwi Andreas Santosa, ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), biaya produksi petani yang meningkat tajam dalam empat tahun terakhir ikut mempengaruhi kenaikan harga beras. Hal ini membuat harga beras di konsumen naik, karena biaya produksi yang naik relatif tinggi.
2. Penurunan Luas Panen dan Dampak El Nino
Selanjutnya, dikarenakan penurunan luas panen yang didorong oleh dampak El Nino juga menjadi faktor utama kenaikan harga beras. Hal ini menyebabkan berkurangnya pasokan beras akibat kemarau berkepanjangan dan penurunan produksi, yang menjadi faktor utama kenaikan harga beras.
3. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Kok bisa harga bbm mempengaruhi harga beras? Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Dr. Muhammad Firdaus, menjelaskan bahwa kenaikan harga beras di pasar dapat disebabkan oleh kenaikan harga BBM. Faktor ini memiliki efek multiplier, di mana kenaikan harga BBM akan berdampak pada kenaikan harga-harga impor lain, upah, dan biaya transportasi, sehingga terjadilah kenaikan harga beras.
4. Kurangnya Produksi Beras
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyatakan bahwa produksi beras yang kurang atau cenderung menurun menjadi pemicu utama kenaikan harga beras di awal tahun 2024. Berkurangnya intensitas produksi beras dipicu oleh perubahan iklim ekstrem yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 2023 kemarin.