Edukasi 1000 Hari Pertama Kehidupan sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Masa Pandemi Covid-19

Alreza Virdianita, Dewi Nugraheni M.gizi

Prodi Kesehatan masyarakat, Fakultas ilmu kesehatan,Universitas Pekalongan, Indonesia

Stunting merupakan keadaan indeks tinggi badan menurut umur di bawah minus dua standar deviasi berdasarkan standar WHO.Masalah gizi secara nasional salah satunya yaitu stunting, hal ini dikarenakan stunting dapat berdampak negatif terhadap perkembangan anak dimasa mendatang. 

Kejadian stunting dapat terjadi sejak anak masih dalam kandungan dan akan mulai terlihat ketika anak berusia 2 tahun (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,2016). Oleh sebab itu perlu persiapan yang khusus untuk menghadapi 1000 hari pertama kehidupan anak.

Seribu hari pertama kehidupan anak (1000 HPK) adalah sejak hari pertama kehamilan sampai anak umur dua tahun yang dapat menentukan masa depan manusia. Fase ini disebut sebagai periode emas karena pada masa ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat. 

Masalah gizi yang sering terjadi pada 1000 HPK adalah BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah), anak balita pendek (stunting), gizi kurang (underweight), dan gizi lebih (overweight) (Bappenas,2013).Masa 1000HPK sangatpenting bagi tumbuh kembang buah hati dan dapatmenentukan perkembangan kecerdasan secara jangka panjang. Tidak optimalnya perkembangan otak padamasa ini juga akan berpengaruh terhadap kehidupanbuah hati di masa depan.

Salah satu program yang dapat dilaksanakan sebagai upaya pencegahan stunting dimasa pandemi ini adalah dengan Edukasi 1000 HPK. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan remaja mengenai pentingnya 1000 hari pertama kehidupan anak.kegiatan ini adalah melakukan penyuluhan dengan media elektronik berupa video untuk kemudian saya unggah diyoutobe dan saya bagikan kepada ibu ibu yang memiliki balita melalui diskusi kecil di grup Whatsap. kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang 1000 HPK kepada masyarakat Desa Lowa Kecamatan Comal. `