Saya ataupun kamu yang membaca tulisan ini, ternyata masih seberuntung itu. Memilih untuk berhenti karena perkataan orang lain adalah perasaan tidak bersyukur. Mungkin memang tidak ada hubungan yang spesifik dari alasan saya berhenti menulis dengan penyadaran saya untuk kembali menulis. Â
Semua orang bisa berhenti karena sebuah kegagalan, tapi semua orang juga bisa menemukan jawaban agar dia bisa kembali bangkit dari kegagalan tersebut dimana pun dan kapan pun. Karena tuhan selalu punya rencana nya sendiri untuk membuat hamba nya tersadar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H