Mohon tunggu...
Alra Ramadhan
Alra Ramadhan Mohon Tunggu... -

Seandainya saya nanti benar-benar tersudut, terdakwa, pun terhukum: semoga saya masih bisa mengucap terimakasih... Merapat: alravox.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Unyu

10 Juni 2013   17:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:14 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[1]

sudah kubilang kau manis
bermanjalah di pundakku, bajumu
merah kulit, menganggit atis
angin, sepi mendengkur di tiang kayu

kau di seberang sana
mengerjap, menguap sederhana
gedung mall cuek di kilabmu
sedang trotoar berkelakar, tertawaiku

menggaungkan kau
[2]

mengagungkan kau
pradaksina
kita mulai dari timur, berbelok
ke kiri, lelekuk lekuk sebagian rampal

tuhan!

kau, yang mengingat siapa
pemahat segala tekuk
relief ini, yang berceritera
dan kosong pada akhirnya

[3]

di samping monumen, pada akhirnya
kamera menangkap wajah lusuh kita

(Yogyakarta, 7 Juni 2013)

alravox.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun