Mohon tunggu...
Alra Ramadhan
Alra Ramadhan Mohon Tunggu... -

Seandainya saya nanti benar-benar tersudut, terdakwa, pun terhukum: semoga saya masih bisa mengucap terimakasih... Merapat: alravox.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Seto

9 Juni 2012   13:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:11 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_186900" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu foto dari jejaring sosial Seto"][/caption] Mengenang sahabat saya, Seto Alhusna Sudjendro (6 November 1993 – 8 Juni 2012) Jum’at malam, jarum jam menunjukkan kombinasi jarum pendek diantara angka 10 dan angka 11, jarum panjang berada di dekat angka enam, pukul 22:33. Pada jam itu, ketika saya duduk-duduk santai di depan kamar kos saya, saat itulah saya menerima kabar bahwa sudah sekitar tiga setengah jam berlalu semenjak sebuah kecelakaan yang merenggut paksa satu nyawa. Satu korban, lelaki bertubuh tinggi dan gagah. Namanya Seto, lengkapnya Seto Alhusna Sudjendro. Sekitar pukul 19.00, demikian informasi yang saya terima dari kawan saya seangkatan, ia meninggal. Dan pagi, begitu saya membuka akun jejaring sosialnya, banyak sudah ucapan bela sungkawa yang tak bisa saya baca seluruhnya. Banyak pula, di jejaring sosial kekasihnya, Arinda Achnas. Keduanya, akun-akun itu, dalam dunia maya itu, belum berteman dengan akun saya. Tapi, tak apalah, akun-akun tak cukup mewakili pertemanan sejati di dunia nyata. Hari ini, sepuluh pagi, ia dimakamkan. Ada kaget, ketika mengetahui kepergian yang mendadak tersebut, beberapa jam sebelum kepergiannya, ia sempat online. Ada yang sedih, karena ditinggalkan. Ada sedikit rasa senang, artinya Seto tak lagi terpenjara dalam urusan dunia. Ada yang marah, dan kemudian bertanya sembari berteriak (meskipun dalam hati): “mengapa harus dia?” Namun, semua perasaan itu, juga tulisan sederhana dan ringkas ini, tiada lah mampu mewakili setiap perasaan yang beraduk dan bercampur ketika ‘kehilangan’. Apalah arti sebuah nama, kata Shakespeare dalam Romeo Julliet, yang kita sebut Mawar akan tetap harum biarpun bernama beda. Bagi saya, yang kita namakan Mawar akan tetap harum ketika bernama Seto Alhusna Sudjendro. Ia meninggal pada usia 19.

—Alra Ramadhan

(Malang, 9 Juni 2012)

http://alravox.wordpress.com/2012/06/09/seto/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun