Mohon tunggu...
Mohamad Obik Kurtubi
Mohamad Obik Kurtubi Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Keindahan yang Hakiki

20 April 2015   12:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:53 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukanlah hal yang asing

Kala suatu pemahaman menjadi perdebatan berkepanjangan

Rupanya semeraut gejolak keimanan kian berserakan, Ya...

Kita tetap pada satu tujuan... tauhid Islam

Gema adzan berkumandang

Bagaikan untaian kalung tasbih yang merekah

Begitu indah…

Paripurna penyempurna lembaran keimanan

Dan sungguh…

Jalan kenistaan itu merupakan kedzaliman yang amat besar

Janganlah berkecil hati

Saat terombang–ambing dalam arus ketakwaan

Atau kala terdampar di samudera keimanan

Sebab sederet rindu menanti di pintu surga

Betapa kau kan bahagia, wahai anak Adam

Sang Bidadari nan cantik memesona itu kan tersenyum manja menyapamu

Seruling merdu dari surga

Menggelakkan tawanya Surga yang indah

Bernyanyi besama nada–nada cinta

Teramat indah...

Tak mampu tertulis oleh sebuah tinta

Terurai manis...

Tak sanggup terucap oeh kata–kata

Terkelupas  lembut…

Tak pernah menorehkan luka

Itulah hakikat keindahan yang hakiki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun