Makalah ini membahas tentang metode dan pendekatan dakwah sebagai proses penyampaian ajaran Islam yang berkembang sesuai perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Dalam perkembangan dakwah, terdapat dua metode utama yaitu metode tradisional seperti pengajian dan ceramah tatap muka, serta metode modern yang memanfaatkan teknologi seperti media sosial, podcast, dan aplikasi keagamaan.
Metode tradisional masih efektif dalam membangun hubungan personal melalui ceramah lisan dan tindakan nyata. Di sisi lain, metode modern memungkinkan jangkauan dakwah yang lebih luas, khususnya kepada generasi milenial melalui platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok.
Pendekatan keilmuan dalam dakwah semakin penting agar pesan dakwah disampaikan secara akademis dan relevan dengan konteks sosial. Ilmu dakwah berkaitan erat dengan disiplin lain seperti ilmu agama, sosiologi, dan psikologi yang membantu memahami masyarakat secara lebih mendalam.
Studi kasus yang diangkat dalam makalah ini meliputi keberhasilan Habib Husein Ja'far Al Hadar dan Ustadz Abdul Somad dalam menggunakan media sosial untuk menyampaikan dakwah secara kreatif dan efektif. Mereka menggabungkan kebijaksanaan, nasihat yang baik, dan dialog dalam menyampaikan pesan agama yang mudah diterima oleh generasi muda.
Kesimpulan dari makalah ini menegaskan bahwa dakwah tradisional dan modern memiliki kelebihan masing-masing. Penggunaan teknologi dan pendekatan ilmiah memperluas cakupan dakwah, sehingga lebih banyak orang dapat mengakses dan memahami ajaran Islam secara relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H