Metaverse adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan dunia virtual yang sangat maju dan realistis yang dapat diakses oleh pengguna melalui teknologi virtual reality (VR) atau augmented reality (AR). Metaverse mencakup berbagai jenis pengalaman dan aktivitas, termasuk permainan, pertemuan bisnis, sosialisasi, belanja, dan bahkan pendidikan.
Metaverse dapat dipandang sebagai gabungan antara dunia virtual dan dunia nyata, di mana pengguna dapat membuat avatar digital yang merepresentasikan diri mereka sendiri, dan berinteraksi dengan lingkungan virtual dan pengguna lainnya melalui jaringan internet. Metaverse pada dasarnya adalah sebuah dunia virtual yang memungkinkan pengguna untuk merasakan kehadiran, interaksi, dan koneksi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
Metaverse biasanya dibangun menggunakan teknologi blockchain, yang memungkinkan untuk membangun lingkungan virtual yang aman dan terdesentralisasi. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memiliki kontrol penuh atas avatar mereka dan aset digital lainnya yang mereka miliki, serta menjaga privasi dan keamanan data mereka.
Di masa depan, metaverse diprediksi akan menjadi semakin penting dan menarik bagi berbagai industri, termasuk game, media sosial, bisnis, dan hiburan. Potensi penggunaan metaverse yang luas ini telah menarik perhatian banyak perusahaan besar dan investor, yang menginvestasikan banyak sumber daya dalam pengembangan teknologi dan platform metaverse.
Namun, seperti halnya dengan teknologi baru lainnya, metaverse juga memiliki risiko dan tantangan. Perlu diingat bahwa metaverse masih dalam tahap awal pengembangan dan pengadopsiannya belum begitu luas, sehingga ada risiko terhadap investasi dan penggunaan metaverse yang perlu diperhatikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H