Mohon tunggu...
Alpi AnwarPulungan
Alpi AnwarPulungan Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa yang merantau ke Malang hanya karena membaca novel Apa pun Selain Hujan

Lahir di sebuah desa terpencil di Sumatra Utara, tepatnya di desa Sorimadingin Kabupaten Tapanuli Selatan. Saat ini tengah menempuh studi S1 pada program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, angkatan 2017 dan mengambil minat sastra. Dulu memiliki hobi memangkas rambut dan bermain sepak bola di perbatasan kampung di dekat sungai Angkola tetapi sekarang mulai menyukai film-film Bollywood dan menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kuliah di Malang tapi Tidak Pernah ke Bromo Adalah Sebuah Dosa Besar

20 Januari 2021   17:04 Diperbarui: 20 Januari 2021   17:07 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Universitas Brawijaya (Dokumentasi Pribadi)

Saya pernah kerja di salah satu barbershop di Jl. Soekarno Hatta ketika semester tiga kuliah. Saya kerja agar sepulang dari kampus tidak hanya tidur dan menonton film. Saya ingat betul ketika dites saya disuruh mencukur rambut anak jalanan yang kebetulan lewat dan meminta model mohawk. Esok harinya saya dihubungi dan diberitahu kalau saya diterima kerja. Pembicaraan pun berlanjut pada sif kerja dan masalah gaji.

Malam harinya, ketika besoknya adalah hari pertama kerja, saya memutuskan resign. Saya kalah sebelum bertanding, saya menyerah sebelum berperang. Saya mengundurkan diri karena takut; takut gagal, takut mengecewakan, takut nggak bisa bagi waktu. Tapi sebenarnya itu hanya alasan semata. Sebenarnya mental saya belum siap untuk disuruh-suruh, hahahah.

#4 Menemukan Uang

Saya ingat kejadian ini terjadi di akhir-akhir bulan, ketika saya cuma makan sekali dalam satu hari. Ketika parkir, saya menemukan uang Rp 100 ribu tergeletak manja di samping motor lain. Saya tidak langsung mengambilnya. Saya mengamati sekitar. Saya takut kalau ini hanya kerjaan youtuber iseng yang sedang membuat konten untuk melihat kejujuran mahasiswa". Setelah berpikir cukup lama, saya pun mengambilnya lalu memberikannya ke petugas parkir. Dia hanya membalas saya dengan senyuman, senyuman yang tentunya sangat tulus. Saya pun berjalan menuju kelas dengan dipenuhi rasa penyesalan.

#5 Motor Ditarik Leasing

Kejadian ini betul-betul mengagetkan saya. Saya tidak menyangka kalau motor yang saya bawa dari Sumatera bisa ditarik di Malang. Saya tidak tahu bagaimana mereka mengetahuinya. Waktu itu saya hendak ke kampus. Tiba-tiba di tengah perjalanan saya dihadang dua orang pengendara motor. Salah satu dari mereka menyebut nama pemilik STNK motor saya.

Hari itu saya dibawa ke kantor dan tidak jadi kuliah. Saya dibawa ke daerah Singosari lewat jalan pintas dan masuk gang-gang sempit. Saya meraba-raba isi tas untuk jaga-jaga kalau ternyata mereka adalah begal. Sialnya isi tas saya hanya dua buku dan satu pulpen. Selama perjalanan saya hanya bisa terus was-was. Sesampainya di kantor saya disuruh menandatangani surat lalu motor saya pun dirantai. Saya pulang dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan dengan apa pun.

Itulah beberapa pengalaman yang tidak bisa saya lupakan. Bagaimana denganmu??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun