Desa Jambuwer adalah salah satu desa yang ada di kecamatan Kromengan, sebuah desa yang terletak di kawasan kaki gunung Kawi. Di desa ini sangat banyak kesenian dan ragam budayanya, seperti topeng kayu yang asli dibuat oleh tangan dari pengerajin di desa Jambuwer ini, kesenian pencak silat pendopo Mbah Dul Karim, lalu ada juga kesenian kuda lumping. Selain kesenian-kesenian tersebut di desa Jambuwer ini juga terdapat agro wisata Jowaran, sebuah agro wisata yang berfokus padaa penanaman dan pengolahan kopi.
Namun dari kesenian dan kebudayaan yang ada di desa Jambuwer ini, penulis lebih tertarik kepada salah satu produksi rumahan yaitu produksi tempe pak Yoto. Pak Yoto ini adalah satu-satunya produser perusahaan tempe yang ada di desa Jambuwer ini, dan tempe pak Yoto ini sudah ada sejak tahun 1991 lamanya. Tempe-tempe tersebut diproduksi hanya oleh pak Yoto dan istrinya, tanpa ada pekerja atau karyawan yang lain.
di rumah produksi tempe pak Yoto ini terdapat tahapan-tahapan untuk pembuatan tempe, dari pembelian biji kedelai hingga menjadi tempe yang berbentuk kotak. biji-biji kedelai ini dibeli di pengepul yang bertempat di panjen, lalu kedelai dimasak, lalu direndam di air dingin, setelah itu di ambil 30% dari kulit yang sudah mengelupas dari bijinya, kemudian bijinya di masak lagi bercampur dengan kulit kedelai yang tidak diambil, setelah itu biji kedelai di giling untuk memecah 1 bijinya mejadi 2, setelah itu biji kedelai dicampur ragi dan di diamkan satu malam dan sudah jadi lah tempe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H