Mendengar kata Kudeta, rasanya Miris.
Namun, sebenarnya Kudeta merupakan respon sosial,yang alami, dari berbagai ketidakpuasan.
Ya misalnya, istri selingkuh : ini kan bentuk Kudeta kepada suaminya. Begitu pun sebaliknya.
Kudeta dalam konteks pemerintahan, pengambil alihan, sering terjadi di belahan Bumi.
Kudeta rakyat 1998 juga Manjur melengserkan rezim orba saat itu.
Komponen masyarakat kompak, menuntut kemunduran pemimpin yang saat itu di anggap 'sah' oleh hukum Negara. Korban memang ada, bahkan belum terkuak dalang "penembakan" mahasiswa2 itu.
Kini, masyarakat mulai Terbuka dalam memahami kata kudet mengkudet.
Saat kekecewaan ter akumulasi, mengumpul, disitulah potensi Kudeta akan hadir.
Mawas diri adalah cara terbaik agar tidak terkudeta.
Di negara manapun, bila sebuah rezim kurang becus mensejahterakan rakyat, memang rawan di kudeta.
Semoga, Nusantara kembali jaya, berkat bimbingan Tuhan Yang maha Kuasa.amiin.