Mohon tunggu...
Aryoputro Nugroho
Aryoputro Nugroho Mohon Tunggu... lainnya -

I.N.T.P (Introvert Thinking Perceiving) - Scorpio - Mediator ADR - Video Gamer - Diver - Tarot Reader - Astrologist - Kejawen Blood - Music Junkie - a Husband - A soul in a Journey

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengambil Sikap Terhadap Spiritualitas

20 Februari 2015   17:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:50 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pencapaian Spiritual itu terjadi di saat diri (Self) Tidak lagi berharap akan Surga dengan ekspektasi seksualitas dgn bidadari- bidadara khayangan..tidak lagi takut misal sedikit saja berbuat dosa maka jiwa akan masuk Neraka dulu sbg Purifikasi yg kemudian jika sudah bersih baru dimasukan Surga.. Puncak pencapaian spiritual itu justru di saat jiwa sudah tidak lagi berpikir dan bertindak berdasarkan Janji surga yg katanya begini begitu.. Jiwa yang sudah mencapai puncak akan bertindak karena sesungguhnya ia Rindu dengan Penciptanya..ia ingin menjadi bagian dari Pencipta (Manunggaling Kawulo Gusti)..bukan mengejar konsepsi Surga.. Surga cuma Reward bukan Final Output.

Berapa banyak yang sadar bahwa mereka sedang dibelenggu oleh janji surga itu ? ntar pas ada topik Surga - Neraka..tapi giliran ditanyain apakah anda pernah ke Alam Gaib, Ngerogoh Sukmo atau mati suri ? jawabannya kebanyakan ngga..if that was the condition how will you consider your belief ?

Tidaklah selamanya Relevan seseorang itu dekat dengan Penciptanya karena ia cuma rajin Ritual Gerak Ibadah melainkan dengan kemurnian dan ketulusan yg terkandung dalam refleksi Energi Kasih (Compassion) seorang Hamba terhadap seluruh Makhluk Hidup di Bumi ini ^ ^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun