Di arah keremangan wajah penghujung hari
di bawah rindang sepohon Kasturi
panggilku dengan lirih suara manja, namamu--
namamu, oh Yuwati(ku)
penebar wewangian bunga asmaralaya di dalam kalbu.
Â
Engkau, Yuwati(ku) ; pemilik pekarangan filantropi di hidup(ku)
mungkinkah engkau mendengar?
tentang nyanyian gelebah yang dibawa angin--
dan diterbangkan menuju jendela kamarmu?
Â