Di bawah terbitnya Mentari Sulaiman
napasku mengawali pencarian maknanya
makna kehidupan teruntuk hari nanti
usai sepagi ini.
Â
Aku mengembara dalam aksara-aksara yang berserakan
menjelma sebentuk kalam abstrak
hingga segalaku adalah seutuh puisi
puisi yang terbenam di kelembaban wanadri.
Â
Ah... Mungkin napasku terasingkan pada teduhnya pekarangan Luth