Tinta-tinta aksara pecah
berhamburan, melebur di dalam mata
yang mengusung pudaran lembayung senja
menumpah gemawan candramawa
Â
Ujung pena menjajaki kertas-kertas
mengecup bait-bait dengan alpaprana
seperti setengah nalar yang enggan usai
bahkan tarian diksi semakin abstrak gemulai
Â
di alam puisi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!