Mata penaku masih mencari
setitik tinta cinta yang tersisa
di kenihilan udara yang bergoyang
dalam ruang kebenaran insan
dari birai yang telah runtuh
aksaraku menyusun kata
menjelma daun puisi
hingga layu
jatuh ke labirin enigma
cipta kerumitan dilema
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!