Mohon tunggu...
ALPAN ADINUGRAHA
ALPAN ADINUGRAHA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi pencak silat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penjual Minuman Pinggrian yang Memanusiakan Manusia

6 Desember 2023   22:49 Diperbarui: 6 Desember 2023   23:02 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber (Dokumen Pribadi) 

Pak Yuslam namanya yang sejak tahun 2010 beliau sudah berjualan dipinggiran alun-alun kota Cirebon dengan sepeda tuanya. Pak yuslam berjualan mulai pukul 8 pagi sampai pukul 10 malam terkadang lebih, dari teriknya matahari dan juga dinginnya malam dimusim penghujan tidak membuatnya menyerah pada kehidupan. Sejak pertama kali saya melihatnya, mungkin hanya kegembiraan yang terpancar dari wajahnya. Menawarkan minuman dagangannya kepada setiap orang yang lewat dan kerap kali banyak yang mengabaikannya.

Senyum kegembiraan diwajahnya mulai terpancar ketika mendapatkan pemebeli . Ia juga tidak hanya ramah kepada pelanggannya tetapi juga kepada para pedagang disekitarnya. Pak yuslam juga sering membantu pedagang lain untuk meletakkan karpet dan juga meminjamkan batu pengganjal karpetnya kepada mereka.

Pak yuslam juga tidak seperti pedagang lainnya, Dia sangat menyadari kendala keuangannya dan juga keterbatasan ekonomi yang dialaminya. Ketika pedagang lain menyewa ataupun membeli gerobak serta alat dagang mereka, tetapi tidak dengan pak yuslam yang dengan sepeda tuanya dan juga peralatan seperti meja yang ia buat sendiri karena ia berusaha meminimalisir pengeluaran yang berlebihan.

Keadaan ekonomi dan keuangan yang sulit tidak membuat ayah 2 anak ini melupakan caranya menjadi manusia. Ketika banyak orang yang mengacuhkan pengemis ataupun pengamen, Pak yuslam dengan hatinya yang murah itu memberikan sedikit barang dagangannya seperti minuman kepada mereka secara gratis, tatkala sering kali juga ada anak-anak yang meminta makan kepadanya, pak yuslam selalu menyapa mereka dengan ramah. "Saya tidak tega melihat anak yang sejak kecil sudah hidup dijalanan." Ujar pak yuslam

Seperti yang dikatakannya kini ia hanya hidup bertiga dengan kedua anaknya, pak yuslam sudah ditinggal pergi oleh istrinya sejak tahun 2018 yang dimana istrinya meninggal karena serangan jantung. Pak yuslam juga sempat menjadi kuli bangunan selama 4 bulan untuk menambah pemasukan keluarga pada saat itu Kedua orang anaknya saat ini duduk dibangku smp dan juga Sd.

Banyaknya rasa pahit yang dialami dan diterima pak yuslam tidak membuat beliau melupakan identitasnya sebagai seorang ayah dari anak-anaknya, Ia harus tetap berjuang agar anakanaknya bisa bersekolah dengan layak agar kelak anaknya dapat menaikkan derajat orang tuanya dan agar pekerjaannya tidak seperti dia kelak.

Sosok pak yuslam ini menggambarkan betapa besarnya cinta seorang ayah dari kedua anaknya. Banyak rasa sakit dan beban berat dipunggungnya tidak membuatnya menyerah pada kehidupan. Ciptaan Tuhan Apa Yang Begitu Kuat? Ciptaan Tuhan Mana Yang Sebaik Itu? Apa Namanya Kalau Bukan MANUSIA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun