Mohon tunggu...
ALPAN ADINUGRAHA
ALPAN ADINUGRAHA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi pencak silat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dukungan Dibalik Kekuatan Militan Hamas

5 Desember 2023   23:22 Diperbarui: 6 Desember 2023   00:23 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok bersenjata Palestina Hamas mampu memberikan perlawanan terhadap militer Israel. Dimana buntut serangan itu merupakan dari sekelompok hamas ke Selatan Israel pada 7 Oktober lalu, yang juga menewaskan setidaknya 1.400 warga.

Kelompok militan Hamas telah dilatih bertahun-tahun oleh jaringan pendukung bawah tanah yang mencakup Iran dan kelompok sekutu Arab di luar wilayah tersebut. Kelompok tersebut telah membangun jaringan terowongan di bawah Gaza untuk membantu pasukannya melarikan diri, mendirikan pabrik senjata dan mendatangkan senjata dari luar negeri, menurut sumber yang menolak diungkap identitasnya. Kelompok tersebut memperoleh pasokan bom, mortir,roket, rudal anti-tank dan anti-pesawat.

Dengan kehadiran Hamas justru membantu Iran dalam mewujudkan ambisi selama bertahun-tahun untuk mengepung Israel dengan legiun paramiliter, termasuk Palestina dan Hizbullah Lebanon. Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi Al Jazeera pada tahun lalu bahwa kelompoknya menerima sokongan di bidang militer sebesar $70 juta dari Iran. Untuk memproduksi roket di dalam negeri, dan roket jarak jauhnya dari Iran, Suriah, dan lainnya melalui Mesir. Aliran dana Iran untuk sayap militer Hamas semakin deras, dari 100 juta dollar AS menjadi sekitar 350 juta dollar AS atau setara 5,5 triliun rupiah per tahun sejak tahun lalu.

Menurut direktur Pusat Penelitian Kebijakan dan profesor ilmu politik di Universitas Albany, Victor Asal, Hamas juga memainkan dua peranan sekaligus dalam perlawanannya melawan Israel, Hamas memiliki sayap pelayanan sosial dan juga sayap militer yang sangat aktif dalam menggalang dana lalu di salurkan kepada militer.

Badan-badan amal penggalang dana yang berafiliasi dengan Hamas menggunakan kedok bantuan ke Gaza telah menjadi pendorong dana untuk sayap militernya. Meskipun sebagian dari dana tersebut pada akhirnya dapat menjangkau sasaran, seringkali organisasi amal tersebut memberikan dana ke sayap militer, Selain itu Hamas mengumpulkan dana di negara-negara Teluk lainnya dan mendapat sumbangan dari warga Palestina, ekspatriat lain, maupun badan amal mereka sendiri.

Hamas juga mendapat pendanaan melalui perpajakan, pemerasan, penyelundupan, penculikan, dan perampokan di sekitar Jalur Gaza. Ketika ada terowongan penyelundupan yang digali ke Mesir, Hamas mengenakan pajak atas terowongan tersebut. Ketika Qatar memberikan uang untuk membayar gaji karyawan pembangkit listrik di Jalur Gaza. Hamas juga mengenakan pajak atas hal tersebut, dalam bentuk bantuan kemanusiaan truk yang datang setiap hari dari Israel ke Gaza semuanya dikenakan pajak dan pemerasan dan menjadi pemasukan terbesar bagi Hamas saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir Qatar membeli bahan bakar dari Israel untuk satu-satunya pembangkit listrik di Gaza. Mereka juga mengirimkan bahan bakar ke Mesir yang dapat dijual kembali oleh Hamas dan menggunakan hasilnya untuk gaji.

Yang terakhir Hamas sangat bergantung pada transaksi mata uang kripto dan pencucian uang berbasis perdagangan agar tidak mudah dilacak. Hamas mengalihkan dana berupa bantuan air minum, medis dan makanan untuk para militernya, dalam sebuah catatan penelitian penggalangan dana kripto Hamas telah menjadi salah satu pengguna kripto yang sukses untuk pendanaan para militernya, sebelumnya telah meningkat menyusul kekerasan yang melibatkan Hamas, alamat kripto yang dikendalikan Hamas menerima lebih dari $400,000. Hamas memindahkan uang tersebut melalui perusahaan cangkang, transaksi pengiriman dan logam mulia dengan membentuk jaringan rahasia perusahaan yang mengelola investasi senilai $500 Juta di perusahaan-perusahaan mulai dari Turki hingga Arab Saudi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun