Mohon tunggu...
Uus Aloy
Uus Aloy Mohon Tunggu... Wiraswasta - bebas

seorang pengusaha kecil yang sedang berusaha bangkit

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Mbak You lebih laku daripada Mbak Me?

19 Januari 2021   15:03 Diperbarui: 19 Januari 2021   15:30 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Boleh saja para netizen berprasangka tulisan ini mendompleng ketenaran Mbak You saat ini, atau menilai tulisan ini iseng dalam rangka mengisi kegabutan menghadapi pandemi covid 19 yang tidak kunjung usai. Terlepas dari itu semua  saya sebagai penulis tidak pernah meramalkan sebelumnya bahwa pada detik ini akan membuat tulisan seperti yang anda baca saat ini.

Bicara soal ramal meramal, masyarakat Indonesia boleh dibilang pangsa pasar yang sangat potensial, entah kenapa hampir tiap kejadian di negeri ini baik itu bencana maupun peristiwa politik selalu muncul satu sosok yang katanya sudah meramalkan sebelumnya. Apalagi menjelang akhir tahun menuju tahun yang baru, para peramal dengan dukungan teknologi informasi saat ini semisal chanel youtube begitu rajin menebar puluhan bahkan ratusan ramalan...dengan harapan ada salah satu yang tepat dan menjadi jalan hoki menuju ketenaran. Sungguh luar biasa.

Yang membikin mirisnya adalah masih banyak masyarakat yang terkagum - kagum dengan "ketepatan" ramalan itu. Mereka lupa ada puluhan bahkan ratusan ramalan yang meleset dan hanya satu yang kebetulan "hampir tepat". Apakah ini karena merupakan kepintaran sang peramal atau kebodohan masyarakat kita?? yang jelas dibalik apapun peristiwa termasuk bencana pasti akan ada yang mendapatkan atau mengambil keuntungan.

Mari kita bandingkan dengan seorang penjual Mbak Me (baca:bak mie), seorang penjual mbak me tidak bisa meramal hari ini dagangannya akan laris atau tidak, yang dia lakukan adalah setiap pagi meracik mie seenak mungkin untuk disajikan keada konsumen dan berharap konsumen yang sudah mencicipi mie nya bisa merasa puas dan pada akhirnya menjadi konsumen loyal. Ini real bukan halusinasi seorang peramal,bukan pula hanya menebar ratusan resep masakan mie dengan harapan ada salah satu yang enak dan cocok di lidah konsumen.

Apakah masyarakat kita lebih suka hal - hal yang besifat lotre daripada yang real enak dan mengenyagkan??...semoga jadi renungan buat para tukang mbak me, agar usahanya bisa tetap eksis di tengah masyarakat yang sebagian sedang 'terkesima" dengan ramalan Mbak You...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun